Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak Tsunami Gunung Krakatau di Kawasan Geopark Ujung Kulon

13 Desember 2023   01:35 Diperbarui: 13 Desember 2023   02:08 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulau Peucang /  Dokumentasi tnujungkulon.menlhk.go.id

Sejarah mencatat, 140 tahun lalu Gunung Krakatau yang terletak di - tengah laut - Selat Sunda pernah meletus maha dahsyat, menciptakan gelombang tsunami setinggi 30 meter, melesat ke daratan dengan kecepatan super cepat, hingga menghempaskan setiap bangunan dan benda yang berada dijalur lintasannya.

Kejadian mengerikan tersebut terjadi ketika masa Pemerintahan Kolonial Belanda, tepatnya pada 27 Agustus 1883. Pemerintah setempat pada kejadian itu melaporkan sekira 36 ribu orang lebih tewas diamuk tsunami dan menyebabkan bencana susulan lain, berupa kegagalan panen yang menyebabkan kelaparan kala itu dan maraknya wabah penyakit.

Dampak yang ditimbulkan akibat letusan Gunung Krakatau dan Tsunami itu menimbulkan kerusakan yang sangat parah.

Historia.id menulis ".... Seluruh pantai tenggara Sumatera mengalami kerusakan sangat parah akibat gelombang laut, dan ribuan penduduk pribumi yang menghuni desa-desa di pantai pasti telah lenyap. Pantai barat jawa dari Merak sampai Tjaringin (Caringin, Kabupaten Pandeglang) telah menjadi rata dengan tanah. Anyer, bandar dimana kapal-kapal dengan tujuan Laut Jawa dan Laut Cina berhenti untuk menunggu perintah, dan merupakan kota yang ramai dengan penduduk (pribumi) beberapa ribu orang telah lenyap, dan lokasinya telah berubah menjadi rawa," tulis artikel "Setelah Kiamat Krakatau Mereda" Rekaman kesaksian dari berbagai orang tentang kehancuran akibat amukan Krakatau. Masih terawat ingatan masyarakat sampai hari ini.

Baca juga: Warisan Arsitektur Kolonialisme di Kota Pandeglang yang Masih Lestari

Geopark Nasional Ujung Kulon

Pulau Panaitan / Dokumentasi tnujungkulon.menlhk.go.id
Pulau Panaitan / Dokumentasi tnujungkulon.menlhk.go.id

Jejak Tsunami Krakatau tersebut kini sebagian tersimpan dalam kawasan taman bumi (Geopark) Ujung Kulon yang lokasinya berada di wilayah Kabupaten Pandeglang. Dan belum lama ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan kawasan itu sebagai Geopark Nasional Ujung Kulon.

Penetapan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri ESDM RI Nomor: 393.K / GL.01 / MEM.G / 2023 tentang Penetapan Taman Bumi (Geopark) Nasional Ujung Kulon tertanggal 10 November 2023.

Kawasan Geopark Ujung Kulon sendiri di dalamnya memiliki warisan geologi yang terkait dengan keragaman hayati (biodiversity) dan keanekaragaman budaya atau 'cultural diversity'.

Secara administratif, Geopark Nasional Ujung Kulon terletak di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Peta 'delineasi' kawasan Geopark Nasional Ujung Kulon terdiri dari 14 situs warisan geologi (geosite), enam situs keanekaragaman hayati, dua situs keragaman budaya (cultural sites).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun