Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Eyang Putri di Kolelet Turus

22 September 2023   23:41 Diperbarui: 28 September 2023   21:53 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini mengenang setahun wafat Eyang Sutinah. Itu nama ibu dan Eyang kami.

Kesehatan merupakan suatu yang sangat berharga, tidak hanya secara fisik, melainkan juga sehat secara spiritual. Hal itu karena kesehatan sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan manusia. Makin sehat seseorang, makin berkualitas pula hidupnya.

Momen saat jalan-jalan pagi bersama Eyang Putri di Kolelet Turus Desa Pasirtangkil Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak Provinsi Banten

Kolelet Turus adalah sebuah kampung di Desa Pasirtangkil tempat dimana kami tinggal. Setiap pagi sekitar pukul 06.00 atau lebih, Saya Ade Setiawan beserta keempat putra yakni Salman AW, Fathir AS, Akbar AS dan si bungsu AS Junior kerap berolah raga dengan berjalan kaki menyusuri jalan kampung.

Kebiasaan ini setidaknya telah kami jalani secara rutin (jika tidak ada hujan/kegiatan lain) sejak terjadi Pandemi Covid-19. Selain berjalan-jalan pagi, kami juga terkadang melakukan aktifitas fisik bersepeda bersama, kadang pagi-pagi dan kadang juga sore hari. (jika pagi berhalangan).

Semangat hidup sehat menjadi alasan kami sekeluarga membudayakan olah raga setiap hari. Terlebih saat Pandemi Covid-19, saat waktu belajar dilakukan secara daring dari rumah, sehingga praktis membuat anak-anak harus berlama-lama di rumah saja.

Seiring dengan kedatangan Eyang (neneknya anak-anak) yang sudah sepekan lebih berkunjung ke rumah kami, kebiasaan jalan-jalan pagi tetap kami lakukan.

Suatu waktu Minggu (20/06/2021) kami ajak Eyang berjalan-jalan menyusuri jalan kampung. Tentu saja karena sudah sepuh Eyang (Lahir, 1944) menggunakan kursi roda.

Jalan-jalan pagi ditemani Eyang dengan berkursi roda merupakan momen kenangan yang spesial bagi saya dan keluarga. Ini mengingatkan masa-masa terbaik saya diasuh orang tua ketika menjadi anak-anak kala itu. Beruntung saya memiliki orang tua masih hidup dan diberi kesempatan merawat di masa tuanya, gumam saya dalam hati.

Yang menakjudkan bagi saya tentu apa yang dilakukan anak-anak saya ketika mendorong kursi roda Eyangnya. Momen para cucu mendorong kursi roda Eyang bersama-sama sambil menikmati mentari pagi dan udara sejuk, segar merupakan momen kecil yang membahagiakan tiada tara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun