Dalam dua kali penyelenggaraan Master Chef Indonesia, Master Chef Juna adalah salah satu dari dua juri yang berada pada dua episode tersebut. Meskipun beberapa adegan ahli masak yang bertato di tangan itu tampak menyebalkan tetapi kenyataannya banyak orang yang suka padanya. Mungkin termasuk aku.
Meskipun tidak berminat sama sekali mengikuti acara tersebut, tapi sepertinya aku bisa merasakan para kontestan ketika chef judes itu memberikan penilaian. Saking judesnya, keponakanku malah mengatakan “cara ngunyahnya aja seperti meledek dan menyebalkan’. Yah, aku kira itu hanya cara pengungkapan saja terhadap sikapnya yang menyebalkan.
Tapi di luar sikapnya itu, aku melihat bahwa sesungguhnya sikap menyebalkannya Chef Juna itu tidak seberapa dibanding dengan apa yang akan terjadi jika para kontestan itu benar-benar menjadi chef. Apa yang dilakukan Chef Juna benar-benar merupakan sesuatu yang berharga yang dapat diperoleh secara mudah dan murah.
Sikapnya yang menyebalkan juga tidak akan seberapa menyebalkan dibanding jika sindiran konsumen di kehidupan sebenarnya.
Total Jendereal, Chef Juna bagiku memang benar-benar menyebalkan… menyebalkan karena aku ternyata sangat menyukaidan mengagumi sikap beliau….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H