Mohon tunggu...
Ade Rosita
Ade Rosita Mohon Tunggu... -

senang membaca dan menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Negeri Bejat, Mesin Photocopy pun Bisa Menipu

5 Desember 2011   18:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:47 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis kepercayaan sedang memporakporandakan negeri ini. Wakil rakyat yang kini ongkang-ongkang kaki di gedung DPR mungkin sedang tertidur pulas dalam acara rapat untuk memperjuangkan konstituennya yang lagi menjerit kelaparan. Mereka juga mencuri uang rakyat. Yang tidak tidur juga cuma sibuk melihat-lihat gambar porno.  Demikian juga dengan kepala daerah, seperti kakak-beradik yang satu karakter.

Petugas pajak juga sama bejatnya, meski tidak semua, bukannya menunaikan tugasnya mengumpulkan pajak untuk sebesar-besarnya penerimaan negara, mereka malah melipat uang pengusaha atas nama negara untuk memperkaya diri. Menurut pengakuan salah satu saudaraku yang petugas pajak, penggelapan itu memang terlembaga, petugas pemungut pajak harus nyetor sejumlah tertentu untuk yang di atasnya. Pantas saja sederet PNS terkaya dipenuhi orang pajak.

Goreng ayam yang murah, makanan-makanan di pasar, juga tidak bisa dipercaya lagi karena sudah jadi rahasia umum kalau pedagangnya melakukan kecurangan-kecurangan untuk mendapat untung besar. Aku juga geram mendengar omongan tukang es sirup keliling di sekolah yang mengatakan bahwa air yang digunakannya mentah.

Ada juga guru memperkosa murid, Kakek tua bangka memperkosa cucu tirinya juga AA Gyms, da’I sejuta umat itu ternyata menyakiti istri yang melahirkan 7 anaknya dengan mempersunting perempuan lain yang lebih muda. Ah… semua manusia memang sudah tidak layak dipercaya.

Menurut beberapa temanku yang bekerja di perusahaan kontraktor dan jasa konsultan lebih parah lagi, Mesin photocopy saja kini dipercaya lagi. Jika ada tender, personilnya harus ditunjukkan dan membawa ijazah aslinya, padahal dalam dokumen tender photocopy ijazah itu sudah terpasang. Gila benar negeri ini, mesin photocopy saja sudah tidak layak dipercaya……

Setelah barang mati juga sudah tidak bias dipercaya, kepada siapa lagi kita harus percaya selain kepada Tuhan….?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun