Mohon tunggu...
Ade Ariyo Yudanto
Ade Ariyo Yudanto Mohon Tunggu... -

Orang hebat adalah orang yang siap menerima skenario terburuk dalam hidupnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rencana Tuhan

18 Oktober 2015   17:54 Diperbarui: 27 Oktober 2015   13:36 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini adalah artikel pertama yang saya buat. Jadi apabila artikel ini buruk dan terdapat kesalahan-kesalahan di dalamnya saya mohon dimaklumi. 

Masa SMA adalah masa krusial bagi setiap orang. Masa dimana semua ambisi, ekspresi dan kreasi dalam diri kita mulai muncul dan membentuk kepribadian sedikit demi sedikit hingga membentuk jati diri yang sesungguhnya. Masa yang katanya merupakan masa terindah dalam hidup kita dimana kita mengalami transisi antara masa kekanak-kanakan menuju kedewasaan, mengenal apa itu cinta, persahabatan, bahagia, tawa, duka dan sebagainya. Masa labil dimana diri kita mudah terhasut kedalam jurang kegelapan yang menghancurkan masa depan. Masa krusial yang mungkin akan menentukan masa depan. Dan masa yang akan terkenang sebagai memori indah di saat dewasa. Yah, kira-kira begitulah deskripsi singkat tentang masa SMA hehehe...

Saya sendiri baru saja melalui masa SMA dan saat ini menganyam pendidikan perkuliahan dan berstatus sebagai Maba (Mahasiswa Baru) di perguruan tinggi negeri Politeknik Negeri Medan atau akrab disebut Polmed. Jujur, melanjut kuliah di Polmed pada awalnya tidak terlintas di benak saya. Pada awalnya saya memiliki mimpi tinggi untuk berkuliah di Institut Teknologi Bandung Fakultas Seni Rupa dan Desain jurusan desain grafis. Namun setelah browsing dan sharing dengan pengajar bimbel, saya sadar bahwa target saya terlalu tinggi hehe. Targetpun saya turunkan ke Telkom University Bandung (masih di Bandung juga karna saya berpikir bahwa Bandung adalah kota yang keren dan indah hehehe). Dan saya pun lulus. Namun karena pengumuman kelulusan itu terjadi di saat saya masih semester 5 kelas 3 SMA ( kalau tidak salah di bulan November atau Desember ) dan pelunasan pembayaran pun harus dilakukan sekitar 3 sampai 4 bulan setelahnya di saat saya bahkan belum lulus dari SMA, orangtua saya pun tidak menyutujuinya. Orangtua saya berpikir bahwa terlalu cepat menentukan pilihan. Mereka pun sebenernya ingin kalau saya tidak kuliah ke luar kota. Mau tak mau saya pun menuruti perkataan orangtua saya.

Target saya beralih ke SNMPTN. Ilmu Komunikasi USU pun saya jadikan pilihan pertama. Yah, memang sebenernya itu bukan jurusan favorit saya karena saya bercita-cita ingin jadi Animator dan ingin berkuliah di Jurusan desain grafis. Namun karena tidak ada jurusan tersebut di Universitas Negeri di Medan, saya pun mencari alternatif lain. Saat pengumuman, saya dinyatakan tidak lulus. SBMPTN menjadi jalan selanjutnya. Dengan jurusan yang masih sama dan persiapan yang cukup matang saya optimis dapat lulus kali ini. Selain mencoba mengikuti SBMPTN saya juga mengikuti ujian seleksi masuk Polmed atas himbauan orang tua. Awalnya saya mengira bahwa pengumuman Polmed terjadi setelah pengumuman SBMPTN. Tetapi setelah saya cari tahu ternyata hasil kelulusan Polmed diumumkan terlebih dulu dan pelunasan pembayarannya dilakukan 5 hari sebelum pengumuman SBMPTN. Terjadi dilema antara saya dan orang tua. Apabila saya lulus di Polmed maka mau tak mau SBMPTN harus ditinggalkan meskipun saya lulus. Ternyata benar. Saya lulus di Polmed jurusan sistem informasi yang merupakan pilihan pertama dan lulus pula SBMPTN di jurusan manajemen Unimed yang merupakan pilihan ketiga. Mau tak mau Unimed pun saya tinggalkan karena pembayaran di Polmed sudah dilunasi. Saya sempat menolak untuk memilih Polmed karena hanya sampai D3 tidak S1 dan juga takut dengan ospeknya yang akan dilakukan di Rindam hehehe. Tapi setelah dinasehati saya pun memantapkan diri memilih Polmed. Awalnya kecewa memang. Tapi apa daya, mungkin inilah jalan terbaik yang sudah ditentukan oleh Allah SWT melalui perantara orang tua saya. 

Lambat laun setelah kurang lebih 2 bulan menjalani perkuliahan dan 1 minggu dibina di Rindam, kekecawaan saya berbubah menjadi kebahagiaan. Dan hati saya pun sekarang telah mantap memlih untuk berkuliah di Polmed setelah sebelumnya karena 'keterpaksaan' hehehe..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun