Mohon tunggu...
Ade Adran Syahlan
Ade Adran Syahlan Mohon Tunggu... jurnalis di Batam Pos Grup -

jurnalis + penikmat sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tak Kuasa Menolak Transit Bola

23 Oktober 2016   18:45 Diperbarui: 23 Oktober 2016   18:58 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Tak kuasa menolak, jadi tema kegiatan saya tiga hari ini yang berkaitan dengan sepak bola. Dimulai dari Kamis 20 Oktober 2016 membeli 18 tiket ferry ke Johor, Malaysia. Keesokan harinya menyambut 18 orang, sekalian antar ke pelabuhan. Dan Sabtu subuh, ke pelabuhan lagi karena ada personil tim yang mau bertanding ke negeri jiran tersebut tertinggal sejak di Jakarta.

''Sama dengan kami pak di kantor ini. Sibuk ngurus tamu kalau kita orang Batam ini. Kota kita ini hanya transit.'' Teringat ucapan seorang karyawan bank saat mampir ke kantornya disela bolak-balik Pelabuhan Batam Center dan Harbour Bay untuk cari tiket murah ke Johor.

Ya, transit. Padahal saya sudah menolak secara halus. Saya anjurkan, dari Jakarta jika mau ke Johor lewat Singapura saja dan teruskan dengan naik bus atau kereta api. Atau dari Jakarta, langsung saja ke Bandara Senai di Johor. Semua usulan ditolak, tetap dianggap murah Jakarta-Batam, lalu dari Batam ke Johor.

Ya, sudah. Karena Jumat pagi tim itu datang, saya pun punya ide agar rombongan berkunjung ke objek wisata di Barelang, sambil nunggu jadwal ferry jam 13.00 WIB. Sebenarnya ide yang datang karena berprasangka pesawat yang ditumpangi rombongan itu sering delay. Prasangka buruk, yang malah jadi rezeki perusahaan bus yang kami sewa.  Bermula dari hanya didrop, jadinya dihitung biaya half day.

Baru nyadar, ternyata ide saya itu tak ada apa-apanya. Pagi Jumat tersebut, ternyata ramai berbagai rombongan memadati Jembatan Barelang. Fotograper yang bisa menghasilkan cetak foto instan, laris manis. Penjual gorengan pun ketiban rezeki. Walau penjual jagung bakar belum beraksi karena selalu tampil sore. Coba kalau pagi, mungkin ada juga turis lokal yang mau. Heee...heee.

''Coba bikin kalender kegiatan sepak bola yang diikuti tim dari berbagai provinsi di Indonesia, menarik juga tuh. Kan Batam sama dengan Bali, kota turis. Sekarang Bali juga bikin event sepak bola, bukan hanya budaya. Bukan karena ada klub Bali United, tapi jauh sebelum itu.''

Kalimat salah satu personil rombongan bola Jakarta itu bikin saya mengingat, dulu pernah ada pejabt di Batam mau bikin even bola mengundang tim senior negara tetangga. Tapi hingga masa jabatannya usai, jangankan ngundang negara lain, provinsi tetangga pun tak pernah.

Hmmm, jadi keingat masa-masa saat bisa menggelar festival sepak bola internasional tahun 2012 lalu. Yang datang tim sekolah sepak bola Fandi Ahmad, legenda Singapura. Lalu diikuti wakil dari Batam dan Karimun. Rombongan Fandi Ahmad datang dengan tiga kelompok  usia. U-10, U-12 dan U-14. Ibu bapak siswa sekolah Fandi juga ikut. Bahkan Fandi sendiri bawa seluruh anaknya.

Rasanya, ingin mengulang kegiatan itu dan jadi kalender tetap. Walau tahu, untuk tahun ini berat terlaksana. Sedangkan KONI Batam sendiri serta induk cabang olahraga (cabor) dibawahnya saja kesulitan dana karena dana untuk mereka tak dicairkan Pemko Batam. Apalagi kami yang dari Sekolah Sepak Bola (SSB) untuk minta dana ke Pemko. Hemmm... ####

(Penulis Ade Adran Syahlan bermukim di Batam. Dapat dihubungi melalui akun twitternya @adesyahlan. Tulisan ini telah terbit di koran Batam Pos edisi Minggu 23 Oktober 2016)

Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun