Mohon tunggu...
Ade Adran Syahlan
Ade Adran Syahlan Mohon Tunggu... jurnalis di Batam Pos Grup -

jurnalis + penikmat sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengejar Ronaldo dan Tinggi Badan 5 Sentimeter

10 Juli 2016   21:35 Diperbarui: 11 Juli 2016   06:42 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seandainya dia menerima pinangan Barcelona tahun 2011, kita tak akan menyaksikannya di final Piala Eropa 2016, Senin dini hari 11 Juli. Dia memilih jalan ''memutar'' untuk menujuk kepantasan dirinya. Main di Real Sociedad lalu ke Atletico Madrid dengan prestasi mentereng. Kini di timnas Prancis ini dia bakal mengejar kesetaraan Michael Platini, Cristiano Ronaldo dan bikin Barcelona menyesal seumur hidup.

Ya, sosok itu Antoine Griezmann. Sekitar tahun 2011 saat dia masih di Real Sociedad, terdengar isu bakal direkrut Barcelona yang yang lagi ditangani Josep Guardiola. Griezmann pun sumringah ketika manajemen Barca mengontaknya. Sayang, karena hanya akan dijadikan pemain Barcelona B, Griezmann menolak.

Lima tahun kemudian, Griezmann baru bisa membalas ''sakit hatinya''. Dua golnya menghentikan Barca di perempatfinal Liga Champions 2016. Sayang, Griezmann belum bisa mengangkat tropi untuk Atletico karena dikalahkan Real Madrid di final. Dan sosok yang mengalahkannya salah satunya Cristiano Ronaldo, kapten Portugal  yang kini akan dihadapi di final Piala Eropa 2016.

Griezmann yang baru berusia 25 tahun memang dilahirkan untuk mengejar rekor. Gol penaltinya ke gawang Jerman di semifinal Piala Eropa 2016, menyamakan rekor Zinedine Zidane dengan lima gol dalam satu edisi Piala Eropa. Lalu gol keduanya yang memupuskan harapan Jerman, membuat dia setara Thierry Henry, enam gol. Kini tinggal mengejar rekor Michael Platini yang pernah bikin sembilan gol di Piala Eropa 1984. Sekaligus juga rekor Ronaldo yang telah mencetak sembilan gol selama empat kali ikut Piala Eropa.

Mengawali Piala Eropa 2016 dengan penampilan jelek saat jumpa Rumania. Membalasnya saat cetak gol ke Albania sehingga dia lupa selebrasi gol ala tarian penyanyi Drake karena saking emosinya. Griezmann tentu tak perlu lagi diingatkan bahwa partai final selalu puncak dari ketegangan. Tegang menanti siapa yang juara sehingga permainan kedua tim selalu monoton sebelum gol pertama tercipta. Dia sudah merasakan sendiri, saat gagal penalti penyama kedudukan atas Real Madrid di final Liga Champions 2016. Dia juga merasakan timnya kalah drama adu penalti atas Real Madrid sesudah itu.

''Aku malu gagal menendang penalti di waktu normal 90 menit. Tetapi memang seperti itulah. Anda perlu belajar dari hal-hal seperti ini dan kembali kuat,'' kata Griezmann saat itu.

Artinya, jika pun gagal lagi angkat tropi kali ini, Griezmann akan berusaha kembali kuat. Dan tentu saja tak lantas cepat menyatakan pensiun dari timnas meniru Messi dan mungkin yang diperbuat Ronaldo.

Griezmann bukan hanya muda, malah tinggi tubuhnya pun bisa bertambah lima centimeter seperti harapannya jika bertemu dan menang atas tim Spanyol di Piala Eropa 2016. Spanyol dan Prancis tak berjumpa, harapan Griezmann belum terkabul. Kini, mengalahkan Portugal sekaligus meraih juara Piala Eropa 2016 yang akan bisa meninggikan badannya dalam waktu dekat ini. Setidaknya merasa bertambah tinggi karena bangga bisa bangkit dari kegagalan dan anggap remeh orang. ###

(Penulis Ade Adran Syahlan. Dapat dihubungi melalui akun twitternya @adesyahlan. Tulisan ini telah terbit di koran Batam Pos edisi Minggu 10 Juli 2016)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun