''Linus hanya diikuti tiga klub. Sama dengan Piala Soeratin. PS Batam didiskualifikasi!''
Hemmm. Saya dapat info itu, Jumat 16 September 2016 di Stadion Badang Perkasa, Tanjungbalai Karimun. Beberapa menit sebelum pembukaan Liga Nusantara (Linus) dan Piala Soeratin U-17 PSSI Kepri. Tentu saja saya terkejut dapat info tersebut.
 Saya jadi orang tak update, karena sibuk pontang-panting ngurus siswa SSB Erdeka Muda yang akan memperkuat klub Erdeka Muda FC (binaan Batam Pos Grup) di Piala Soeratin. Bahkan saya berkontak Whats App (WA) terus dengan pelatih kepala PS Batam untuk Soeratin, Ferry Agustian. Memastikan apakah tim Soeratin PS Batam jadi ikut. Karena sedari awal pendaftaran ke PSSI Kepri hanya tuan rumah PSK Karimun dan Erdeka Muda FC yang daftar. Saya pun terus bertanya pada Fery bukan soal takut kekuatan materi pemain dia, tapi takut biaya Erdeka bertambah.
Kami hanya memperhitungkan satu hari menginap di Karimun jika lawan hanya satu. Maka biaya pun sudah disharing ke orang tua masing-masing siswa. Rupanya jadi tiga klub. Maka setidaknya bisa-bisa nginap tiga hari. Untung, bisa mengejar kapal terakhir pada Minggu 17 September sehingga hanya menginap dua hari. Walau anak-anak kami tak sempat berganti kostum setelah bertanding dengan PS Batam karena langsung ngebut dari stadion ke Pelabuhan Karimun dan dapat kapal yang berangkat 16.30 WIB.
Nah, bagaimana kisah PS Batam itu yang didis? Saya dengar, sudah ditunggu saat Technical Meeting (TM) Linus pada Rabu malam 14 September di Tanjungbalai Karimun. Tak ada wakil satu pun. Lalu ditunggu hingga keesokan harinya juga tanpa kepastian. Jadilah, koar PS Batam di koran Batam Pos yang akan bawa pemain Papua, tak terbukti sama sekali. YSK 757 yang dinyatakan protokol milik Gubernur Nurdin Basirun pun dengan mudah juara Linus.
Tapi wajah PS Batam, tetap terselamat. Tak ada tim senior yang tidak bisa pertahakan gelar juara Linus Kepri, juniornya merebut Piala Soeratin. Menumbangkan Erdeka 7-0 dan memastikan lolos ke tingkat nasional setelah membungkam PSK karimun 1-0.
Ketua Asprov PSSI Kepri Marzuki salut dengan tim Soeratin PS Batam. Bukan hanya soal permainannya saja tapi perjuangannya. Katanya, tim itu dibantu orang tua masing-masing. Hemmm, bila itu yang terjadi, maka sama saja dengan Erdeka Muda. PS Batam diselamatkan semangat sebuah SSB (Sekolah Sepak Bola) yang selalu didukung orang tua atau simpatisan. Padahal, semua orang tahu, PS Batam itu klub ''plat merah''.
Saya yakin, menuju tingkat nasional November nanti di Yogya, jika tak ada yang perhatikan PS Batam, baik Pemko Batam atau Pemprov Kepri, semangat SSB akan muncul lagi. Apalagi materi pemain PS Batam untuk Soeratin itu datang dari berbagai SSB di Batam. Saya pun akan bantu, setidaknya melalui tulisan ini. Karena bagaimanapun, dua pemain PS Batam itu, mantan siswa SSB Erdeka Muda.####
(Penulis Ade Adran Syahlan bermukim di Batam. Dapat dihubungi melalui akun twitternya @adesyahlan. Tulisan ini telah terbit di koran Batam Pos edisi Minggu 25 September 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H