Menjadi tempat wisata yang menarik karena sebagian waduk masuk wilayah Wonosobo. Sungai utama yang dibendung yakni Sungai Bedegolan. Sedangkan sekitar 113 ha, termasuk kantor dan lokasi bendung, PLTA beserta dua saluran induk masuk ke Wilayah Kebumen. Pada hari Minggu dan hari-hari libur, dipastikan padat oleh hadirnya wisatawan domestik. Bagi yang gemar memancing letak geografis tempat ini sangat cocok karena banyak nya spot untuk memancing bahkan untuk berkemah di alam bebas.
Waduk Wadaslintang dibangun cukup lama, sekitar 7 tahun. Arealnya di lembah yang cukup curam tapi pemandangannya mengasyikkan. Tanah yang diperlukan untuk kawasan waduk tersebut mencapai 2.626 ha. Sehingga pada awal pembangunannya harus memindahkan sekitar 7.000 penduduk di perbatasan Kabupaten Kebumen-Wonosobo di eks Karesidenan Kedu. Genangan airnya mencakup sembilan desa
Waduk yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1988 ini merupakan konstruksi beton bendungan yang dikagumi banyak pakar dari negara asing, dan diproyeksikan mampu berusia sampai sekitar 200 tahun. Waduk Wadaslintang termasuk cukup dalam. Tinggi bendungan 116 m lebar 10 m dan panjang 650 m, berisi air maksimal 443 juta M3.
Selain menjadi tempat wisata , tempat ini juga bisa dimanfaatkan untuk olah raga air, serta yang lebih utama manfaatnya di bidang irigasi. Sebab, waduk tersebut mampu mensuplai kebutuhan irigasi bagi areal persawahan di daerah Kebumen dan Purworejo seluas 30.345 hektar sepanjang tahun. Dampak lansung mampu memberikan tambahan hasil sekitar 210.000 ton beras setahun.
Disamping itu, Waduk Wadaslintang kini menghasilkan listrik 16 MW, sedang transmisi jaringan lebih kurang 30 km. Masalah erosi tak begitu menjadi ancaman, lantaran sekitar waduk merupakan tanah pegunungan yang menghijau. Belum lagi hasil ikan, karena di sana juga dimanfaatkan untuk budidaya ikan.
Untuk menuju ke objek wisata Waduk Wadaslintang, sarana angkutan cukup mudah. Sebab, jalur Kebumen-Wonosobo lewat Wadaslintang dilayani angkutan umum jenis minibus. Dengan jalan yang berkelok dan udara sejuk, cukup menjadi daya pikat tersendiri.
Dari Kota Prembun di Kebumen hanya sekitar 8 km ke utara. Jalannya beraspal dan tersedia angkutan umum. Sekitar kawasan genangan waduk dan objek wisatanya banyak dilindungi pepohonan rindang. Karena merupakan kawasan hutan pinus dan hutan milik perhutani, serta sebagian tanah dan permukiman penduduk.
Pengelolaan objek wisata air itu dilakukan bergiliran. Mengingat lokasinya di dua Kabupaten. Maka dua daerah, Kebumen dan Wonosobo sepakat mengelola berbarengan. Setahun dikelola Wonosobo, tahun berikutnya dikelola Diparta Kebumen, dan begitu seterusnya. Salah satu kelebihan objek wisata Waduk Wadaslintang seperti disebut tadi, yakni kondisi alam sekitar yang mempesona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H