Mohon tunggu...
Ade Ratno
Ade Ratno Mohon Tunggu... Administrasi - Percaya bahwa kemajuan lebih penting daripada kesempurnaan. Selalu belajar, selalu berkembang. Mengubah tantangan menjadi peluang, satu langkah pada satu waktu

Kemandirian bukan berarti berjalan sendirian, tetapi kemampuan untuk menghadapai dunia dengan kekuatan dan keyakinan diri, meski tanpa bergantung pada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rezeki di Balik Langit yang Tak Terlihat

19 Januari 2025   11:30 Diperbarui: 19 Januari 2025   11:30 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amalan wirid Gunung Harta, ijazah doa Syaikhona Muhammad Kholil al-Bankalani. (Ilustrasi)

Rezeki yang sesungguhnya, tak selalu terlihat mata,  Bukan hanya harta, bukan pula gemerlap dunia.  

Ia adalah ketenangan hati, yang tak tergoyahkan waktu,  Kehidupan yang penuh berkah, meski tak terhitung jumlahnya.

Bukan pada banyaknya uang yang kita simpan,  Tapi pada rasa syukur yang mengalir dalam tiap langkah.  

Rezeki ada pada setiap nafas yang kita hirup,  Pada orang-orang yang menyayangi dan mendukung kita.

Kadang, rezeki datang dalam bentuk ujian,  Untuk kita belajar sabar, tawakal, dan ikhlas.  

Sebab, yang sesungguhnya adalah hati yang damai,  Dan jiwa yang merasa cukup, walau tak banyak harta.

__AR__

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun