Mohon tunggu...
Saepul Rohman
Saepul Rohman Mohon Tunggu... wiraswasta -

Personifikasi manusia yang selalu ingin tahu dan terus belajar, karena dengan belajar akan terbangun kerangka pikir (mind frame) yang baik dan benar. Dengannya, kita akan mengetahui benar dan salah, masalah dan peluang, kelemahan dan kekuatan, kegagalan dan kesuksesan. Dan daripadanya pula, kita akan diarahkan kemana dan menjadi apa. Karena itu, saya sangat suka kalimat,"Jangan pernah berpikir gagal, karena sejatinya diri kita sudah gagal. Berpikirlah sukses karena kesejatian sukses akan pasti kita dapatkan. Gunakan otak kanan untuk berinspirasi dan motivasi, fungsikan otak kiri untuk berkalkulasi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Catatan Kecil Mengenai TKI/TKW Kaburan di Arab Saudi

10 Juni 2012   02:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:10 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya tersentak kaget dan sedih, saat membaca berita di Republika.co.id yang mengutip ungkapan Komisi III DPR RI bidang Hukum dan Perundang-undangan, Hak asasi manusia dan Keamanan, Eva Kusumah Sundari," bahwa 37 TKW indonesia di Arab saudi, Yordania, Kuwait, Suariah, Qatar diperlakukan seperti budak oleh majikannya. Tapi saya yakin, angka itu hanya yang terpotret oleh media massa saja. Sebenarnya lebih banyak dari jumlah itu, TKW indonesia diperlakukan biadab oleh majikannya. Maka wajar sebagai manusia yang memiliki hati dan pikiran, bila mengalami hal seperti itu akan berusaha membebaskan dirinya dengan cara apa pun, salah satu dengan "kabur" meninggalkan majikannya. Saya setuju dengan cara itu dibandingkan dengan cara-cara lain yang lebih berbahaya seperti membunuh, karena dengan tindakan itu malah akan berkonsekwensi hukum yang berat; hukum Qisas. Karena semakin banyaknya fenomena majikan jahat dan bengis itu melahirkan para TKW/TKI Illegal dalam jumlah Ribuan orang. Namun jumlah TKW/TKI illegal sebanyak itu, tidak murni karena alasan majikan seperti itu saja melainkan ada alasan lain seperti adanya keinginan untuk bebas berhubungan dengan kekasihnya di luar atau karena pemegang visa umroh yang sengaja meninggal diri untuk bekerja. Namun anehnya, mereka dibutuhkan oleh Warga Negara Saudi, Yaman, Mesir, Afghanistan yang membutuhkan Pembantu, supir atau pekerja syarikah dan lainnya. Bahkan perlakuan majikannya pun lebih baik dan penghasilan gajihnya juga lebih besar; bisa mencapai 50 hinggga 75 persen lebih besar dibandingkan TKI/TKW yang legal. Karena itu, setelah kabur dari majikannya, mereka tidak menganggur, sebagian besar bekerja dan memiliki tempat tinggal yang layak, tetapi ada juga yang menikah dengan orang sebangsa Indonesia, banglades alias banggali, hindi, pakistan, philipina, yaman, mesir sampai membuahkan keturunan dari hasil pernikahannya. Ckckckckck, kok bisa ya... Ada satu fenomena unik yang saya temui disini, saya punya teman yang bekerja menjadi supir tangki air di Faysaliyah. Pada suatu hari, teman saya itu mengantarkan air ke pemesan orang Saudi di daerah hay jam'ah. Ditengah perjalanan, tepatnya di Kubri Kandara ada taptis alias pemeriksaan polisi terhadap kendaraan-kendaraan yang lewat di jalur itu. Tak pelak lagi, dia yang berangkat ke hay jam'ah melewati jalur tersebut kena tangkap. Apa yang terjadi selanjutnya ?. "Anta indunusi.." Kata polisi yang bertugas. "Aiwah..."Katanya dengan tenang. "Halas ruh," lanjut polisi menyuruh pergi. Kejadian serupa banyak dialami oleh supir-supir Indo yang illegal lain tapi pada akhirnya disuruh pergi tanpa diperiksa surat atau dimintai uang. "Hehehe... Jangan-jangan TKI/TKW illegal secara diam-diam sudah di legalkan yaah.. " Eit, nanti dulu... Ada kejadian lain, teman saya yang bekerja sebagai supir. Pada suatu malam, dia diminta mengantarkan (maaf sebelumnya) seorang wanita SARMUD (istilah untuk wanita tuna susila) ke suatu tempat x. Tidak berpikir panjang dia sanggupi, lumayan kan dapat uang ceperan, pikirnya. Sekira beberapa jam dia ditelepon untuk menjemputnya kembali. Dasar nasib sial, ditengah perjalanan pulang, dia disuruh berhenti oleh polisi padahal tidak ada taptis waktu itu. Apa yang terjadi kemudian ?. Dengan mengenali ciri-ciri tertentu pada si wanita Sarmud itu, maka polisi itu menangkap wanita sarmud yang dijeputnya dan dia pun ikut ditangkap sebagai supirnya dengan tuduhan bersekongkol lalu kemudian dimasukkan ke penjara Briman; penjara bagi orang-orang yang melakukan kejahatan berat. Kedua kisah nyata itu, memiliki kesamaan dan perbedaan. Kesamaannya, kedua teman saya sama-sama sebagai supir dan Illegal. Perbedaannya, teman saya yang satu melaksanakan pekerjaannya tanpa sesuatu yang lain dan diharamkan Allah Swt. Tetapi teman yang satu lagi, bekerja sebagai supir dan melakukan sesuatu yang lain dan diharamkan Allah Swt. Kesimpulan saya, bila kita bekerja lurus tanpa melakukan hal-hal lain yang menyimpang dari Agama Allah walaupun termasuk Pekerja ILLEGAL hampir dipastikan Allah akan memberikan pertolongan dan keselamatan namun tentu saja dengan berdo'a dan menjalankan ibadah-ibadah lainnya. Insya Allah...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun