Mohon tunggu...
denenade
denenade Mohon Tunggu... -

Istri yang menikmati aktifitas hariannya, suka jalan2, siap jadi tour guide di Amsterdam (karena aku tinggal disini), siap handle kegiatan kamu di Eropa ^_^

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menikah dengan WNA Belanda

7 April 2014   07:24 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 2718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ini berdasarkan pengalaman. suka bingung liat proses pernikahan kawin campur. karena udah ngejalanin. Alhamdulillah semua proses aku jalanin sendiri untuk semua proses perdokumentasian.

Di mulai dari kenal suami dulu, awal nya sekedar iseng, cuma ingin memperlancar English ku. klise, but its true. sejak online pertama kali dengan dia, ko kayanya ni bule lucu yah, mirip Lex Luthor nya smallville series.  kenal sekitaran Desember 2010. di website yg aku fikir mostly scammer, abis setiap kenal sama bule, eh malah ngomongnya macem-macem, ngajak nikah lah, padahal baru kenal seminggu, yg lebih parahnya, malah langsung mau mualaf.

Hellooo... are you sure?? you even dont know me yet!!.  Nah, yg aneh2 begini langsung masuk tong sampah, kalo makin parah langsung aku buang ke lauuut ajeh! hahah. Si suami ternyata beda, yg di omongin bener2 kehidupan sehari, dari bangun tidur sampe tidur lagi, dia hobby curhat. sampe mikir, kaya nya dia butuh diary deh, not me. hihi. Setelah Kenal di tahun ke 2, tahun 2012, si suami blg mau ketemu aku. ok, mau apa? kenapa? tujuannya apa?. Banyak pertanyaan yg aku sampaikan ke suami waktu itu. Aku ga mau korban penipuan scammer juga sih. Untuk menghindari kemungkinan itu, malah aku yg minta di kirimin sejumlah nominal uang. alasan ku agar kalo jalan2 sama dia nanti, uang itu yg akan di pergunakan. Aku ga mau ngeluarin uang aku bilang ke dia. Disini apa2 wanita yang selalu di traktir pria. Ternyata ilmu ngeles ku berhasil. Uang di kirim, datang lah si suami (calon suami waktu itu), akhirnya semua pengeluaran aku yg bayar, tapi pake uangnya dia hihi.

Setelah pertemuan pertama di akhir Januari 2013, suami balik ke kampung halamannya, kita malah semakin intens untuk membahas ke depan nya, karena udah temenan lumayan lama juga. Kita bahas kemungkinan selanjutnya dalam hubungan pertemanan kita. Kita sepakat untuk meningkatkan ke hubungan yang lebih serius. Akhirnya kita pun membahas apa yg terjadi kalo dia tinggal di Indonesia, ato aku yg tinggal di kampung halaman nya (Amsterdam). Tercapai lah kesepakatan bilateral antara dua negara, kesan nya politik banget yah  Tapi begitu lah kenyataannya haha. Suami beranggapan kalau menikah itu ada bisnis. Kesepakatan yang harus di setujui kedua belah pihak sampai akhir hayat. Karena dia berniat akan menikah sekali seumur hidup nya (siapa juga yang mau kedua kali yah:D)

Pertama sekali hal yang di informasikan si suami kalau mau ikut dia, yaitu aku harus lulus tes Inburgering (ini bukan jenis makanan sejenis burger yah) . Bingung banget, itu tes apaan? ngapain harus ikut tes-tes an segala. Kalo udah nikah yah harusnya bisa nyelonong boy aja dunk ke negara suami. Ternyata ga semudah itu sodara2. Kamu harus ikut tes, mana aku udah males belajar lagi pffff.  Biar aku ga bingung, dia kirim lah satu kotak yg isinya buku Naar Nederland, CD panduan, CD foto book, CD latihan, dan 2 soal latihan. Semua nya ada dalam buku tersebut.

Bulan Maret buku udah di tangan, sekarang cara belajarnya gimana?? aku males banget kalau harus les, ga ada waktu, dan aku juga yakin kalo les, aku bisa ga fokus, karena harus bagi waktu sama kerjaan. Akhirnya perjanjian bisnis aku lakukan lagi sama si calon suami ku ini. Aku bilang ke dia "aku mau belajar, tapi kamu yang harus ajarin aku, lulus atau tidak nya aku nanti itu tanggung jawab kamu". Lah dia malah semangat, "OK" gt katanya. terus dia inisiatif untuk membuat paperwork untuk aku. setiap online skype, kita belajar cara pengucapan. Karena pelafalan alpabetical bahasa Belanda sedikit berbeda dengan English dan Indonesia. Bener2 calon suami yang di harapkan, mengerti keinginan, dan juga sangat membimbing calon istri ^_^.

Selanjutnya Pendaftaran di lakukan, sistem ujian inburgering ini bukan kita si calon istri yang mendaftar ke embassy, tapi si calon suami (guarantor) yang mendaftar kan langsung dari negara nya. Kita hanya tinggal tunggu kapan ujian bisa di lakukan.  Biaya tes senilai 350 euro. semua pendaftaran melalui sistem online, dan pembayaran juga sistem transfer.  Aku coba untuk tes waktu itu di bulan November 2013.  Tes nya itu di bagi 3 tahapan :

1.Pengetahuan Kemasyarakatan Belanda (KNS - Kennis van de Nederlandse Samenleving)

2.Tes Berbicara Dutch (TGN - Toets Gesproken Nederlands)

3.Tes Pemahaman dan Membaca Dutch (GBL – Geletterheid en Begrijpend Lezen)

Untuk tes 1, dan ke 3 nilai ku not bad, bahkan dapet nilai 100 dari 100 untuk tes 1. Nah yg jeblok itu pas di tes 2. Karena emang aku ga membiasakan untuk berbicara dan mendengar dalam bahasa Belanda, akhirnya nilai ku di bawah rata2. sedih, ga bisa ngomong apa2 pas di kasih tau. aku shock. Down. Aku kasih tau calon suami dia cuma jawab dengan santai "its ok, are you die tomorrow if you are not pass the test?" . aku bilang "No, Not die, but we already spent money for the test".  "Ya, but now, you need to work more harder to learn my language. All you can do now is practice with me, talking and writing only in Nederlands".   grrr... Beraaatttt

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun