Mohon tunggu...
Ade Putri Purnamasari
Ade Putri Purnamasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi sebagai Pembelajaran Guru Zaman Now

2 September 2024   21:28 Diperbarui: 2 September 2024   21:33 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Paradigma pendidikan berubah seiring dengan perkembangan zaman. Pendidikan yang dulunya katanya "CBSA" alias "catat buku sampai habis", plesetan yang sering digunakan oleh murid yang belajar di era tahun 80an. Zaman sekarang sudah menjadi pembelajaran yang merdeka. Pembelajaran yang merdeka merupakan pembelajaran yang memberi keleluasaan bagi guru dan pendidik untuk memiliki kebebasan berpikir dan berekpresi. 

Merdeka bukan berarti kebablasan bebas sebebas-bebasnya. Namun merdeka disini erat kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila, karakter yang dimiliki oleh seluruh murid di Indonesia.Karakter tersebut yaitu: beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, kreatif, dan berpikir kritis. Dengan adanya program Merdeka Belajar, harapannya adalah tercipta pendidikan yang bermutu tinggi bagi murid Indonesia yang berlandaskan Profil Pelajar Pancasila.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan suatu upaya menuntun berbagai kodrat yang ada pada murid agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan juga anggota masyarakat. Salah satu upaya menuntun berbagai kodrat murid yaitu memenuhi kebutuhan belajar murid dengan pembelajaran berdiferensiasi. 

Murid yang beragam dengan berbagai kebutuhan, minat, dan gaya belajar, perlu mendapat dukungan pembelajaran yang memenuhi keseluruhan keragamannya tersebut. Pembelajaran diferensiasi sesuai dengan konsep nilai guru penggerak yaitu berpihak pada murid karena pembelajarannya mengakomodir beragam kebutuhan murid. Dalam kegiatan pembelajaran murid sebagai pusat pembelajaran dimana guru berperan memfasilitasi kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran berdiferensiasi mencakup perencanaan, persiapan, dan penyampaian pembelajaran dengan mengakomodasi kebutuhan belajar murid. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan guru dalam pembelajaran berdiferensiasi, yaitu: siapa yang mereka ajar, dimana mereka mengajar, apa yang mereka ajarkan,  dan bagaimana mereka mengajar. Dengan pembelajaran berdiferensiasi murid diberikan banyak pilihan oleh gurunya untuk menerima informasi, memahami ide, maupun mengekspresikan apa yang mereka pelajari.

Sebelum melakukan pembelajaran berdiferensiasi guru hendaknya melakukan perencanaan terlebih dahulu yang mencakup identifikasi kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid. Kesiapan belajar mencerminkan sejauh mana murid berada dalam pemahamannya mengenai materi yang akan diajarkan. 

Jika guru ingin mendiferensiasikan murid berdasarkan kesiapan belajar maka guru hendaknya mengukur pengetahuan awal murid sehingga guru mengetahui sejauh mana pemahaman murid. Profil belajar murid mencakup lingkungan `belajar, latar belakang budaya, sifat karakter, dan sebagainya. Gaya belajar murid terdiri dari gaya belajar audiotori, visual, dan kinestetik. 

Ada beragam cara yang dapat ditempuh guru untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, misalnya dengan pengamatan perilaku murid sehari-hari, mencari tahu dengan guru yang mengajar sebelumnya, membaca rapor murid, menggunakan asesmen awal untuk mengidentifikasi pengetahuan awal, meriview pembelajaran maupun merefleksi praktik pembelajaran sebelumnya.

Selanjutnya berdasarkan hal-hal tersebutlah guru merencanakan strategi diferensiasi mana yang ingin dibuat apakah diferensiasi konten, proses, produk (salah satu, dua pilihan, atau tiga pilihan strategi pembelajaran berdiferensiasi). Kemudian rencanakan terlebih dahulu kegiatan belajar yang ingin dilakukan berdasarkan strategi pembelajaran diferensiasi sehingga nantinya dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. 

Maka dari itu tujuan pembelajaran harus didefinisikan secara jelas  dengan kalimat lengkap yang mengandung  ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).  Diferensiasi sebagai suatu strategi pembelajaran dapat dimasukan dalam berbagai sintaks atau langkah-langkah suatu model pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan murid. Asesmen sangat penting dalam pembelajaran berdiferensiasi. Asesmen berkelanjutan dapat diterapkan sehingga pengukuran dapat secara terus menerus dilakukan dalam proses belajar murid.

Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah pembelajaran yang mengkotak-kotakkan murid yang hanya diberikan berdasarkan kecenderungan gaya belajarnya saja. Namun sebagai guru hendaknya membantu murid mengembangkan kesadaran bagaimana dirinya belajar dan memahami pendekatan apa yang cocok atau tidak cocok untuk mereka sebagai individu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun