Mohon tunggu...
Ade Putri Purnamasari
Ade Putri Purnamasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Sekuensing DNA dalam Bidang Forensik

22 Desember 2023   16:09 Diperbarui: 24 Desember 2023   07:14 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah kalian jika ternyata sekuensing atau pengurutan DNA dapat digunakan untuk menangkap pelaku tindakan kriminal? Ketika terjadi tindakan kejahatan, pelaku tanpa sadar meninggalkan sejak sehingga polisi segera memasang pita kuning bertuliskan police line di tempat kejadian perkara (TKP) agar barang bukti penting dan jejak pelaku tidak rusak. Barang bukti forensik yang didapatkan di TKP diambil sampelnya kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa agar mendapatkan informasi pendukung. Salah satu pemeriksaannya ialah tes sidik DNA. Tes sidik DNA bertujuan untuk mengidentifikasi korban maupun pelaku tindak kejahatan dengan cara mencocokkan antara DNA korban dengan keluarganya. 

Tes sidik DNA ini dapat menggunakan sampel usapan mulut pada pipi bagian dalam, kuku, rambut, darah, sperma, daging, tulang, air liur, maupun kulit. Perbedaan sidik DNA dengan sidik jari dimana sidik jari dapat diubah dengan operasi sedangkan sidik DNA tidak dapat dirubah bahkan sidik DNA memiliki kesamaan pada setiap organ, jaringan maupun sel pada setiap masing-masing individu. Sehingga sidik DNA menjadi metode identifikasi yang sangat akurat. Hanya terdapat 3 juta basa DNA yang berbeda antara individu satu dengan lainnya. Daerah berbeda inilah untuk mengetahui DNA dari seseorang individu. 

Pada kasus tindak kriminalitas diambil sampel dari barang bukti dan tersangka, selanjutnya diekstrak DNAnya, dan dianalisis untuk melihat daerah khusus DNA (marker). Marker di dalam sampel DNA ditemukan dengan memotong DNA (probe) kemudian masing-masing akan berikatan dengan sekuen DNA pasangan atau komplementernya kemudian menghasilkan pola yang berbeda antara individu satu dengan individu lainnya. Para ahli forensik membandingkan hasil pola DNA agar dapat mencocokkan dengan sampel pada bukti. Marker tidak bersifat khusus untuk setiap individu, jika dua sampel DNA mirip pada empat atau lima daerah maka dapat disimpulkan sampel tersebut berasal dari individu yang sama. Jika hasil pola DNA sampel tidak sama maka dapat disimpulkan orang tersebut bukan pemilik DNA yang ditemukan pada TKP. 

Sampel DNA yang digunakan dalam tes adalah DNA inti sel dan DNA mitokondria. DNA yang paling akurat ialah DNA inti sel sebab inti sel tidak bdapat berubah. DNA mitokondria dapat berubah sebab berasal dari garis keturunan ibu. Penggunaan dua jenis sampel tes DNA tersebut tergantung dari barang bukti yang diperoleh di TKP. Jika barang bukti yang ditemukan adalah putung rokok maka yang diperiksa adalah DNA inti sel pada epitel bibir. Jika tubuh korban hancur dan sulit dikenali maka yang diambil adalah sekuens genetikanya. Bentuk sidik DNA adalah garis-garis seperti barcode di kemasan plastik. Kode garis-garis DNA antara 30 sampai 100 sekuens rantai kode genetika dibandingkan dengan DNA ayah atau saudara kandung. Jika sampel yang ada adalah sperma maka di teliti  kepala spermatozoanya yang di dalamnya terdapat DNA inti sel. Jika sampel yang ada adalah potongan rambut maka sampel ini dapat yang diteliti adalah DNA sedangkan jika rambut yang ada akar rambutnya maka yang diteliti adalah inti sel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun