Mohon tunggu...
Ade Putra Ode Amane
Ade Putra Ode Amane Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjabat sebagai Ketua Pusat Studi Kebijakan Publik dan Politik (PUSTAKA) Universitas Muhammadiyah Luwuk Periode 2021 – sekarang. Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Al-Islam Kemuhammadiyaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Luwuk Periode 2021 – 2025. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Periode 2017 – 2021 dan Sekretaris Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Luwuk Periode 2017 – 2020. Pendiri dan Pembina Yayasan Bakti Gemini Indonesia 2021 – Sekarang. Ketua DPD PA GMNI Sulawesi Tengah Periode 2021. Lolos seleksi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kampus Mengajar Angkatan 7 Tahun 2024. Tergabung dalam penulisan buku antologi puisi, Book Chapter dan berbagai penelitian mitra dengan pihak Pemerintah maupun Pihak swasta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS) Bersama Tim Program Kampus Mengajar

27 Februari 2024   17:55 Diperbarui: 27 Februari 2024   17:56 3797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS) bersama Tim Program Kampus Mengajar untuk Mahasiswa, DPL, Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru, dan Pengawas Sekolah  ini tujuannya adalah sebagai salah satu bentuk kanal sumber informasi yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menginformasikan mengenai tugas dan dari masing-masing pihak yang terlibat selama masa penugasan program kampus mengajar angkatan 7.

Penugasan menjadi hal yang sangat penting utamanya buat teman-teman mahasiswa yang ditugaskan di sekolah. Pertama, penugasan itu memerlukan proses adaptasi yang tidak mudah tetapi tidak juga sulit. Misalnya saya sebagai orang yang datang ke tempat yang baru, kalau bahasa Jawanya ya sowan, permisi kepada yang punya rumah yaitu kepala sekolah dan guru maka perlu ada sesi bridgingnya, ada momen-momen di mana dua pihak ini kemudian dipertemukan. 

Dipertemukannya di sini di forum komunikasi dan koordinasi sekolah, maka tim program mengumpulkan kawan-kawan mahasiswa, ada juga dosen pembimbing lapangan dan tentu saja ada dari ekosistem sekolah (Kepala sekolah dan Guru), Dinas Pendidikan dan juga pengawas sekolah, sehingga kita akan punya beberapa topik atau tema diskusi yang diharapkan bisa membuat semua yang hadir di forum kemudian memahami subtansi program kampus mengajar kemudian bagaimana nanti mahasiswa akan melakukan penugasannya lalu bagaimana bentuk kolaborasi yang nantinya dijalankan bisa membuahkan hasil yang bermanfaat bukan hanya untuk mahasiswa tapi juga terutama untuk sekolah dan untuk siswa yang ada di sekolah. Kedua, Forum ini akan menjadi manfaat yang besar untuk kawan-kawan mahasiswa, Dosen Pembimbing Lapangan dan juga semua yang ada di ekosistem pendidikan utamanya di sekolah, Dinas Pendidikan. Terima kasih sekali atas penerimaan yang hangat dan tangan yang terbuka lebar terhadap seluruh tim program kampus mengajar 7.

Harapannya program kampus mengajar ini sama-sama akan membuat sekolah penempatan menjadi terbantukan, punya tandem untuk kemudian menghasilkan variasi metode pembelajaran yang lebih menyenangkan, kreatif dan inovatif. Untuk adik-adik siswa yang ada di sekolah, Kami menitipkan teman-teman mahasiswa yang ada di sekolah, yang semuanya masih muda dan penuh semangat. 

Kemudian Bapak dan Ibu Guru untuk mengasuh mahasiswa sehingga bisa membuat sekolah jadi tempat yang lebih menyenangkan untuk kawan-kawan siswa. Teman-teman mahasiswa ini adalah anak-anak kita yang tetap perlu bimbing, sebesar apa pun badannya, sedewasa apa pun umurnya tetapi tetap saja mereka adalah anak-anak kita yang tetap perlu bimbingan. 

Ada di tempat baru tentu tidak mudah, maka saya mengajak bapak dan ibu kepala sekolah dan guru untuk berempati kepada kawan-kawan mahasiswa. Mari rangkul mereka untuk memahami apa itu sekolah dan bagaimana kemudian mereka bisa bertransisi menjadi keluarga yang baru di sekolah.

Di awal kita akan memulai dengan hal yang paling sederhana dan yang paling basic tentang bagaimana program kampus mengajar ini lahir. Semua tentu ingat di tahun 2020 kita mengalami yang namanya Global pandemic covid-19, Indonesia tidak terkecuali. Masih ingat kan ketika mungkin teman-teman saat itu masih SMA, ada yang namanya pembelajaran jarak jauh, di mana semua orang, semua siswa, mahasiswa tidak terkecuali, juga bapak dan ibu yang bekerja di kantor harus belajar untuk mengurung diri di dalam rumah. 

Hal ini kemudian sistem pendidikan, baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi, yang namanya pembelajaran jarak jauh, di mana mahasiswa dan guru kemudian tidak bisa bertemu, tidak bisa melakukan interaksi secara langsung sehingga menyebabkan fenomena learning Lost. 

Fenomena-learning loss ini ternyata masih ada sampai sekarang. Dampaknya walaupun pandemi covid 19 tidak lagi menghantui kita tetapi ternyata dampak dari pandemi covid-19 dan pembelajaran jarak jauh dan tiadanya interaksi antara guru dan siswa di sekolah ini dampaknya panjang sekali.

Disisi yang lain, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga meng-capture bahwa di ekosistem pendidikan tinggi, kawan-kawan mahasiswa memiliki wadah aktualisasi diri yang terbatas. Teman-teman mahasiswa mungkin sekarang bisa bilang bahwa ada yang namanya Himpunan Mahasiswa, ada yang namanya BEM, ada yang namanya badan otonom dan lain sebagainya. Iya, betul. Tetapi ternyata itu tidak cukup untuk menampung minat dan bakat mahasiswa.

Untuk itu, kita bisa melihat bahwa ada dua ekosistem pendidikan baik itu pendidikan dasar menengah dan juga di ekosistem pendidikan tinggi. Kemendikbudristek hadir dengan ide bahwa perlu ada program intervensi yang bisa mempertemukan keduanya. Hal ini bisa dirumuskan dengan sebuah program interferensi pemerintah yang bernama kampus mengajar. Nah dari situlah konsep program kampus mengajar lahir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun