Mohon tunggu...
Ade Surya Anugrah Putra
Ade Surya Anugrah Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mengubah Dunia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pudarnya Penggunaan Bahasa Indonesia pada Kalangan Generasi Millenial

19 November 2024   17:20 Diperbarui: 19 November 2024   17:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: Statistik Kebudayaan 2021

Penggunaan bahasa sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. Untuk mengkomunikasikan pandangan dan fakta serta gagasan, konsep, pemikiran, dan keinginan seseorang, seseorang harus menguasai bahasa. Karena memungkinkan orang dari semua lapisan masyarakat untuk berkomunikasi satu sama lain, bahasa pada dasarnya bersifat sosial. Penggunaan bahasa yang tepat bergantung pada pemahaman pembicara dan lawan bicaranya; Bahasa bukanlah suatu monolit yang hanya dapat dimanfaatkan oleh satu orang saja. Wajar jika kita sebagai orang Indonesia menggunakannya. 

Mengingat bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, makhluk yang dikaruniai Tuhan yang binasa tanpa adanya gotong royong, maka bahasa memainkan peran penting dalam keberadaan manusia. Bahasa memungkinkan orang untuk mengekspresikan dirinya secara verbal. Sebagai alat tukar, bahasa cenderung mendapat perhatian lebih (Purwinto, et al., 2016). Buku teks, undang-undang, teks nasional, pengenalan dunia pendidikan, dan percakapan sehari-hari semuanya menggunakan bahasa Indonesia. Meskipun berstatus sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia terus berkembang dan berubah dalam penggunaan dan praktiknya.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginan dalam menyampaikan pendapat dan informasi. Bahasa sebagai alat untuk interaksi antar manusia dalam masyarakat memiliki sifat sosial yaitu pemakaian bahasa digunakan oleh setiap lapisan masyarakat. Bahasa bukan individual yang hanya dapat dipakai dan dipahami oleh penutur saja akan tetapi, pemakaian bahasa akan lebih tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami makna tutur. 

Bahasa Indonesia biasa digunakan dalam bahasa sehari -- hari akan tetapi penggunaan bahasa Indonesia sekarang ini telah pudar bagi kalangan remaja. Mereka lebih banyak menggunakan kosa kata serapan dari bahasa asing terutama bahasa Inggris. Mereka beranggapan bahasa yang mereka gunakan untuk pergaulan. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia membuat remaja tersebut lebih kreatif akan tetapi merusak bahasa Indonesia. 

Sebagai masyarakat Indonesia tentunya kita menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Namun, pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan seharihari mulai bergeser digantikan oleh pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar. Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. 

Bahasa gaul yang baik adalah seperangkat aturan yang hanya diketahui oleh segelintir orang elit. Muncul dari bahasa gaul ini adalah kata-kata baru. Istilah-istilah baru ini mungkin memiliki arti yang berbeda dengan istilah-istilah asli dalam bahasa Indonesia, karena istilahistilah tersebut muncul sebagai akibat dari perubahan bahasa Indonesia. Bahasa gaul adalah cara umum bagi anggota kelompok untuk berkomunikasi, sehingga memudahkan orang luar untuk memahami bahasa mereka. Ketika orang luar semakin sering mendengar bahasa kelompok, mereka akan mulai memahaminya. 

Pergeseran ini terjadi karena perpaduan beberapa faktor, antara lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dampak bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia adalah salah satu aspek yang paling terasa. Ketika orang menggunakan bahasa Indonesia dalam suasana formal, bahasa gaul dapat mengganggu, sehingga menyebabkan tata bahasa dan ejaan yang buruk. Karena bahasa gaul menjadi lebih umum di banyak masyarakat kontemporer, setiap orang yang peduli terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, persatuan, dan kebanggaan nasional harus melakukan sesuatu (Sucatemo, 2022). 

Ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, yaitu: singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti permainan menjadi mainan dan pekerjaan menjadi kerjaan dan lain sebagainya. 

Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyrakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Seiring dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, banyak sekali dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun