Panacaroba memangku ngarai
Setetes air merangkak di punggung cadas,
Lalu lenyap dalam lumut yang membiru dipanggang zaman
Bunga Karang! Biarlah kita merana semusim
Sejumput harap…., kita akan berjibaku dari pusaran sistem
Bertahanlah sepi, Hidupku! Dalam sekerling
Hiruk pikuk asset dan akses itu akan kembali menyublim ke laut
Terbungkam bersama terumbu di dasar samudera
Biru membumbung ke langit dan merah terbakar
Hijau pun terurai di atas hamparan danau kelabu
Kupu-kupu dari debu,
terbang berkerumun di atas jambangan hari
Di lembah yang kerontang ini
Meski setiap pori berkedutan dalam lipatan kecemasan
Kita tidak akan berlindung dalam banjir petaka
Hanya karena setitik terik di tepi padang kosmik
Biarlah nilai yang dianggap buih itu menguap di tanduk kemarau
Ia akan kembali melantai bersama angin selatan
Dalam pesta embun pagi kita
Ketika esok, hari tidak pernah berakhir.
Bunga Karang, Sejumput Harap, Hidupku! Tetaplah terjaga
Setumpuk arang ditelantakan api
Dalam gelap yang rakus, segala bentuk akan terlihat sama
Tapi, biarlah mimpi bersimaharaja semalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H