Mohon tunggu...
Adenita Yusminovita
Adenita Yusminovita Mohon Tunggu... profesional -

Owner of www.studiokatakreatif.com \r\nCreative Writing Course\r\n\r\nadenita@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Kisah Sahabat: Pokoknya Cinta Forever-lah

29 Juni 2010   03:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:13 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kumpulan Kisah Sahabat : Pokoknya Cinta Forever-lah

“Anak udah berapa?”  Tanya saya  setelah saling berbagi kabar membuka kerinduan mendalam pada seorang sahabat di bangku SMP. Kami bertemu lagi setelah belasan tahun terpisah. ”Tergantung dari suami yang mana. Ha...ha...ha” jawabnya Saya bengong. Saya pikir itu hanya gurauan. Teman saya ini memang tipe orang yang humoris, cepat bergaul dan cerewet sekali. ”Dari suami mana ajalah...” jawab saya berusaha menimpali candaannya. ”Ok, I was married three times!” Dari situlah cerita bergulir di sebuah Yahoo! Messenger. Membuat saya terpana dengan cerita dan pengalamannya. Mengagumi sosok sahabat saya ini. Perubahan drastis telah terjadi selama kami tidak bertemu. Walaupun begitu dia tetap mencari saya ketika dia kembali ke tanah air setelah bertahun-tahun berpindah-pindah tempat di beberapa negara Eropa sana. Saya terharu. Sahabat saya ini, sebut saja namanya Rie, Menikah tiga kali. Memiliki tiga anak. Satu anak dari suami pertama dan dua anak dari suami ketiga. Ia tidak memiliki anak dari suami kedua. Jika sebuah buku, maka cerita tiga kali pernikahannya adalah cover novel. Cerita sebenarnya ada di balik semua itu. Rie mengajak saya makan siang. Ia menjemput saja di kantor saat jam makan siang. Setelah hampir 15 tahun tidak bertemu, pertemuan pertama siang itu sangat mengejutkan. Rie yang saya kenal bertubuh gemuk dengan pipi gembil. Tapi, Rie berubah jadi kurus dengan tulang wajah yang menonjol. Mengenakan pakaian ketat yang memamerkan dadanya yang padat. Jeans ketat. Kaca mata hitam. Lipstik merah menyala di bibirnya yang tebal ala Angelina Jolie. Seksi sekali. Sepanjang perjalanan menuju tempat makan, dia cerita semua suaminya produk import. Suami pertamanya orang Amerika tapi dia tinggal berpindah-pindah di Eropa. Awalnya Belgia, Belanda, atau  Spanyol. Kemana saja suaminya membawa, dia akan ikut. Suaminya punya bar. Lumayan berada. Hanya ia mengaku lelah dengan kehidupan malam saat bersama suami pertamanya. ”Pestaaaaaaaaa terus! Capek gue! ”Bukannya loe doyan pesta?” ”Kalau tiap malem juga capeklah.” katanya     ”Tapi...semua mantan suami harus jadi ISLAM!” katanya sambil menghisap rokok yang entah keberapa. ”Tumben sadar?” ”Untuk yang satu itu, gue eling cin..” katanya lagi sambil tertawa renyah ”Trus, loe shalat?” ”Ha...ha...ha...kadang-kadang.” Saya ikut tertawa geli. Anak gendeng! ”Sama suami pertama, gue bertahan 7 taun. Anak gue udah SMP! Sama suami kedua cuma bentar, setaun doang.” ”James harus jadi yang terakhir dong?” tanya saya. ”James baik...baik banget malah.” Rie mematikan rokok yang sudah pendek dan menggantikan dengan yang baru.”Kaya lagi...” Rie nyengir. Asap rokok mengepul di udara antara saya dan Rie. Saya terbatuk. Rie mengibas-ngibaskan tangannya mengusir asap. Rie memang menjadi kaya. Rumah besarnya ada di beberapa negara di Eropa dan Indonesia. Kendaraan mewah berjajar di setiap garasi rumahnya. Konon katanya suami terakhir ini memiliki darah bangsawan. Kehidupan Rie sudah gemah ripah loh jinawi deh. ”Tapi cinta gue Cuma buat satu orang.” Kata Rie lagi ”Brandon?” Suami pertama Rie ”Bukan, namanya Bara, Cowok gue dari SMA.” ”Bara? Orang mana?” ”Produk lokal cin, orang sini. Cinta mati gue sama tuh cowok.” Saya kaget. Setelah pacaran dan menikah dengan bule-bule, cinta Rie ternyata hanya pada Bara. Orang Batak yang sudah menikah dengan perempuan Thailand dan tinggal di Amerika. Rie bilang mereka berdua saling cinta. Tapi keluarga Bara tidak setuju dengan hubungan mereka karena pertama, Rie bukan orang Batak dan kedua, Rie beragama Islam. Tanpa sepengetahuan Rie, Bara dipaksa berangkat ke Amerika untuk kuliah. Lalu, hubungan pun putus begitu saja. Rie patah hati. Marah. Sedih. Kecewa. Saat itulah dia bertekad, siapapun yang melamarnya, dia akan setuju. Ternyata Brandon melamarnya dan membawa Rie pergi ke Eropa. Rie pun memiliki kehidupan baru. Tapi Bara masih di hatinya. Belasan tahun di negeri orang, Rie pulang ke Indonesia. Orang pertama yang dia cari adalah Bara. Ia masih tetap berharap Bara pun sudah kembali ke Indonesia. Gagal mencari info. Rie mencari di Facebook. Iseng-iseng dia ketik nama lengkap Bara. Jantungnya berhenti saat nama itu muncul. Foto Bara bersama istri dan anaknya. ”Terus? Loe ketemu dia lagi dong?” ”Iya, dia mau pulang ke Indonesia. Gue mau pacaran lagi!”    Rie ketawa senang. Ada sorot kerinduan pada matanya tiap kali ia menyebut nama Bara. ”James gimana?” ”Nggak apa-apa. Gue harus ketemu sama Bara. Dia cinta sejati gue!” kata Rie penuh keyakinan. ”Maksud loe, mau cerai dari James?” “Ha…ha…ha..ya gak lah! Gak pernah kepikir buat cerai dari James. Lagian Bara juga udah nikah. Mentok cin! Jadi ya, gini aja, pacaran.” Aku merengutkan dahi. ”Pacaran gimana?” ”Ya, pacaran aja kayak abege! Anggep aja lagi pacaran jarak jauh. Kan bisa ngobrol di chatting, sms, e-mail...banyaklah cara. Yang penting gue udah ketemu lagi sama dia.” Tiga bulan kemudian. Rie mengirim pesan di Yahoo! Messenger. Ia mengatakan sudah ketemu dengan Bara. Rie bahagia tapi juga sedih karena pertemuannya dengan Bara sangat singkat. Dalam pertemuan singkat itu, Bara menyatakan maaf dan menyesal pada Rie. Bara menikah dengan Nathalie karena terpaksa. Ia sedang mabuk dan melakukan’one night stand’ dengan Nat. Nat pun hamil. ”Gue gak peduli dengan yang masa lalu. Gue udah lupain semua.” kata Rie. ”Sekarang gue sama James. Bara dengan Nat. Tapi cinta gue tetap buat Bara selamanya.” ”Yakin?” goda saya. ”Sudah teruji oleh waktu dan jarak. Gue masih aja deg-degan tiap kali ketemu. Pokoknya Cinta Forever-lah” Kami berdua pun tertawa. Waktu memang terus berjalan dan merubah banyak hal tapi urusan cinta bisa tetap sama dan tak kenal kadaluarsa. Cerita asli tapi nama dan tempat telah dirubah untuk menghormati sahabat saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun