Mohon tunggu...
Adenita Yusminovita
Adenita Yusminovita Mohon Tunggu... profesional -

Owner of www.studiokatakreatif.com \r\nCreative Writing Course\r\n\r\nadenita@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Ghea: Mandiri Itu Apa?

22 Juli 2010   07:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:41 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

;

Wajah Ghea cemberut. Tangannya dilipat. Sorot matanya sedih. Tubuhnya turun naik menandakan nafasnya yang memburu. Ia siap meluapkan emosi dari dalam kepalanya. Saya menunggu dengan tidak sabar. ”Mandiri itu apa artinya?” tanyanya Gantian saya merengutkan dahi. Mandiri? Apa yang buat anak tunggal saya ini bertanya soal mandiri?  Belum sempat saya menjawab, ia sudah berbicara lagi. ”Aku diejek nggak mandiri!” katanya kesal ”Katanya dia mandiri! Padahal cengeng, dikit-dikit nangis!” tambahnya. Ah, saya baru ingat sekarang. Masalah ”mandiri’ ini memang sudah muncul sejak kami sekeluarga liburan di Bandung. Kami menginap di rumah kerabat di sana. Saat pulang, Ghea disuruh menginap di Bandung tanpa saya. Ghea menolak, seperti biasa. Ia memang tidak biasa menginap di rumah orang. Lalu, masalah kemandirian pun jadi topik hangat malam itu. Saya dianjurkan untuk sedikit memaksa Ghea agar mau menginap di rumah kerabat. Biar mandiri. Biar jadi dewasa. Saya tidak banyak berdebat. Malas. Saya selalu menganggap, masing-masing orang tua punya cara sendiri mengajarkan anak-anaknya. Dan, saya menganggap banyak cara mengajarkan anak untuk mandiri. Rasanya Ghea sudah cukup mandiri untuk beberapa hal. Dia bisa menyiapkan buku pelajaran sendiri, tahu kapan harus belajar, shalat 5 waktu tanpa dipaksa, atau ia sudah berani naik mobil antar jemput sejak umur 4 tahun. Ia juga bisa bertanggung jawab menjaga barang-barangnya sendiri. Lalu, apa masih perlu diuji berani menginap di rumah orang lain tanpa saya? Masalah mandiri ini ternyata buat Ghea jadi kepikiran.  Apalagi keponakan dari Bandung menginap di rumah  saya tanpa orang tuanya. Sang sepupu pun mulai menggodanya. Ghea pun mulai gelisah. Pemikiran seperti ini – mengajarkan kemandirian dengan menginap di rumah orang – juga diterapkan oleh kerabat saya yang lain. Ia bahkan jelas-jelas mengatakan bahwa anak-anaknya harus-wajib berani menginap di rumah orang lain tanpa orang tua! - Waduh....kok tega ya? Definisi mandiri menurut KBBI adalah keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung kepada orang lain. Hmmm...Ghea sudah dapat berdiri sendiri untuk ukuran anak seusianya. Kalau soal bergantung pada orang lain, pastinya sih masih tergantung, dalam takaran normal. Apa Ghea masih tetap harus diuji menginap di rumah kerabat tanpa saya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun