Di atas itu adalah judul buku yang ditulis papa saya, Dr. Ir. H. Yusmichad Yusdja.  Naskah buku setebal  174 halaman bersikan  hasil penelitian pribadi beliau selama 15 tahun tentang  penemuan rumus bilangan prima berlandaskan ayat-ayat Al-Quran tentang alam semesta.
Naskah buku ini sudah dikirimkan ke tiga penerbit besar dan ditolak dengan alasan topik kurang menarik. Padahal jika saja para editor dari penerbit itu sedikit melakukan riset tentang bilangan prima dan bagaimana para ahli matematika berlomba-lomba untuk menemukan bilangan prima tertinggi maka dia akan mengerti apa yang ditulis papa saya dalam naskah ini. Papa saya tidak hanya menemukan bilangan prima tertinggi tetapi ia menemukan rumus untuk menemukan bilangan prima yang tidak terbatas.
Papa saya pernah berkata bahwa dosa besar jika seseorang memiliki ilmu baru tapi tidak disebarkan ke orang banyak demi kepentingan ilmu pengetahuan. Dan, itulah yang papa saya coba lakukan selama bertahun-tahun yaitu mencoba memberitahu banyak orang baik di dalam dan luar negeri sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya pada 20 Desember 2013. Ia mencoba menulis artikel di Kompas. Beberapa artikel matematika papa saya sering dimuat . Papa saya juga pernah menjadi penulis produktif di Intisari dan harian Kompas.
Sekarang setelah beliau ‘pergi’, tugas saya untuk meneruskan perjuangannya. Saya akan terus berusaha maksimal agar naskah papa saya ini digunakan untuk perkembangan matematika.  Pemikirannya memang agak melawan arus, mungkin itu juga yang membuat banyak penerbit yang tidak berani menerbitkannya.
Jadi, adakah Kompasiana yang bisa membantu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H