Mohon tunggu...
ADE NIRYAN
ADE NIRYAN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru di Sekolah dasar. Saya menyukai kegiatan menulis baik itu buku, komik dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

21 Oktober 2022   22:39 Diperbarui: 21 Oktober 2022   23:10 8838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Maka untuk melakukan perubahan, diperlukan suatu pendekatan yang sistematis. 

Dalam hal ini, kita menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif melalui tahapan  BAGJA  dengan tujuan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan berpihak pada anak. Sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi murid.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Sebagaimana diketahu dalam mengambil suatu keputusn perlu melihat 3 prinsip diantaranya Kita harus berfikir hasil akhir dari keputusan kita yang sesuai dengan prinsip berpikir berbasis hasil akhir (end based thinking), kita juga harus melihat peraturan yang mendasari keputusan yang kita ambil (berpikir berbasis peraturan-rule based thinking), prinsip berpikir berbasis rasa peduli (care based thinking). 

Dengan berkiblat pada 3 prinsip tadi  maka timbul beberapa tantangan   dilingkungan saya dalam mengambil keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika diantaranya sulitnya melakukan koordinasi dengan orang tua siswa untuk meminta dukungan dan diskusi perbaikan dari setiap keputusan yang diambil. 

Kadang saat kita memutuskan suatu maslah dengan perinsip rasa peduli malah menghilangkan kepercayaan siswa dan sebagian wali murid terhdapa peraturan yang dibuat disekolah.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Tujuan akhir dari pembelajaran yang kita lakukan adalah merdeka belajar. Merdeka belajar berarti siswa bebas untuk mencapai kodrat alamnya (mengembangkan potensinya) tanpa ada tekanan dari pihak manapun. 

Siswa juga dapat mencapai kebahagiaannya sesuai dengan potensi yang dia miiki. Maka keutusan yang kita ambil tidak boleh merampas kebahagiaan siswa dan juga merampas potensi yang dimiliki siswa. 

Dengan kata lain setiap keputusan yang diambil harus berpihak pada murid. Karena seyogianya seorang guru menghamba pada murid.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Guru merupakan seorang pemimpin pembelajaran yang tugasnya adalah menuntun kodrat dasar dari siswanya. 

Guru diibaratkan sebagai petani dan murid adalah benihnya maka berkembang atau tidaknya seorang murid tergantung dari tindakan yang diberikan guru. 

Untuk itu dalam proses pendidikan yang dijalankan guru maka setiap keputusan yang diberikannya wajib berpihak pada murid dan berfokus untuk perkembangan murid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun