Mohon tunggu...
Den Aden
Den Aden Mohon Tunggu... lainnya -

Social Media Marketing

Selanjutnya

Tutup

Money

Penjelasan dan Pemahaman Cara Kerja VSI

27 Februari 2014   22:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:24 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Kawan2 mita/non mitra VSI yang masih bingung memahami dan menjelaskan cara kerja bisnis VSI, silakan datang ke kantor POS terdekat.

Di Pospay, juga menawarkan keagenan bagi siapa yang mau jadi pengelola loket/outlet. Ada banner tentang Pospay "Bisa Bayar Apa Saja" Ini semata hanya untuk membandingkan dan melihat bisnis yang sejenis dengan VSI.

Syaratnya harus punya tempat usaha yang strategis, peralatan komputer, printer, internet. Cek di web pospay atau tanya langsung ke kantor pos.

Fee yang dibagi untuk agen pengelola loket, ada listnya per transaksi. Rata2 Rp. 900-1500.

Di pospay, juga membuka pendaftaran korlap atau koordinator, yang bertanggungjawab untuk membantu kesulitan downline.

Keuntungan yang diperoleh korlap: Fee Rp.100 dari tiap transaksi downline (dipotong dari fee downline). Dan dibolehkan menarik uang pendaftaran ke calon agen. Apa ini Money Game?

Gak mungkin dong, PT Pos Indonesia melakukan Money Game. Usaha apapun, pasti ada payung hukumnya. Nah sama aja kan cara kerjanya dengan VSI. Silakan dicari atau gooling jenis2 jasa PPOB yang lain. Kita bisa bandingkan dan pelajari agar lebih paham.

Ini kan sebenarnya sistem dagang biasa. Ada pengecer, ada agen, ada distributor, ada produsen. Nah masing2 ambil keuntungan yang tingkatannya tentu berbeda, tergantung dari kemampuan dan modal usahanya. Distributor pasti dapat keuntungan yang lebih banyak. Karena dia butuh usaha dan modal lebih banyak untuk ambil ke pabrik dalam jumlah besar. Yang kemudian didistribusikan lagi ke agen2.

Apa distributor merugikan pengecer? Ya tidak kan. Dia dapat harga lebih murah karena mengeluarkan modal lebih besar, dengan resiko yang lebih besar pula.

Ilustrasi sederhananya, ada produsen, misalkan PLN. PLN punya ratusan juta pelanggan diseluruh Indonesia, yang setiap bulan perlu ditagih iuran listriknya. Nah, loket2 PPOB ini, apapun itu namanya, termasuk VSI, ibaratnya adalah agen atau makelar yang menawarkan jasa membantu PT PLN menagih iuran listrik dari seluruh pelanggannya. Kalau tidak ada jasa PPOB (bank, koperasi, minimarket dsb) yang membantu PLN, mereka kan harus menyediakan loket di kantor2 PLN untuk menerima pembayaran iuran listrik pelanggannya. Mereka juga harus menggaji pegawai loket. Berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan dengan jumlah pelanggan yang ratusan juta itu.

Seperti jaman baheula dulu lah. Kalau gak ke PLN, masyarakat bayar listriknya ke KUD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun