Hai Kompasianers yang juga Healthy People,Â
Kesehatan mental, belakangan ini topik tersebut cukup viral di kalangan Netizen Indonesia. Hal ini kembali ter-angkat karena adanya berita terkait seorang anak kelas 5 SD melakukan bunuh diri dikarenakan ia diejek mengenai ayahnya oleh teman-teman satu sekolahnya. Bagaimana bisa anak yang baru menduduki pendidikan tingkat dasar berpikiran untuk bunuh diri dikarenakan diejek?  yang seharusnya diusianya yang masih belia ia bermain bersama teman-temannya.
Dari kasus diatas, kita sebagai manusia dewasa juga harus tau dan mengenali ciri-ciri apakah kesehatan mental kita baik-baik saja atau tidak. Eits, tapi jangan Self Diagnose terkait dengan penyakit mental akibat kesehatan mental kita tidak baik loh yah, Diagnosa terkait penyakit mental hanya bisa dilakukan oleh para ahlinya saja yaitu Psikolog. Disini saya hanya ingin memberikan tips gimana sih caranya kita tau bahwa kesehatan mental kita sedang baik-baik saja atau tidak.
Saya yakin para Kompasianer itu adalah para pembaca yang cerdas dan pintar, kita sama-sama belajar terkait hal ini ya, karena saya pun mengambil sumber ini dari sudut pandang subjektif diri saya. Oke, tips yang pertama :
1. Cek kondisi lingkungan kantor,
yang pertama ini sangat mudah ya teman-teman, kita bisa tau bahwa kesehatan mental kita baik-baik saja atau tidak itu dilihat dari lingkungan kantor, apakah lingkungan tersebut sama dengan jati diri kita atau malah sebaliknya. Ketika Kamu merasa tertekan atau tidak nyaman dengan lingkungan kantor (contoh : pertemanan, rekan satu tim, atasan bawahan dll) itu perlu di perhatikan lagi ya teman-teman, karena secara tidak langsung lingkungan seperti ini sangat bisa menghantam kesehatan mental secara perlahan dan akhirnya akan berdampak kepada kehidupan pribadi kamu. Kalau kamu masih kuat mental karena motivasi mu banyak cicilan atau untuk melangsungkan biaya hidup aku saranin kamu banyak-banyak beribadah dan curhat sama Tuhan ya supaya hatinya tenang atau kalau kamu lebih nyaman curhat sama orang lain aku saranin ke Psikolog yang kompeten ya, sekarang udah banyak kok Psikolog yang praktik di platform kesehatan online. Aku sangat ga saranin kamu curhat sama teman mu atau teman kantor mu, karena kita ga pernah tau kapan rahasia kita terbongkar, karena menurut sebahagian orang rahasia teman adalah senjata untuk menjatuhkannya.
2. Instrospeksi Diri lebih sering,
Nah, ini juga cukup mudah teman-teman syaratnya cuma satu yaitu konsisten. Ketika kita lebih sering meng-instrospeksi diri, kita bisa mengantisipasi diri kita ke depannya terkait apa yang kurang dari diri kita, selain itu kita juga bisa tau apa motivasi kita selama ini menjalani kehidupan. Ketika kamu menginstrospeksi dirimu dan kamu mendapati ketika bangun tidur tiba-tiba terbesit pikiran "hari ini aku bakalan di omelin apalagi ya sama bos" / "kata-kata kasar apalagi yang mau dia tujukan ke aku" dan lain sebagainya, nah teman-teman harus waspadai hal itu juga, berarti tandanya lingkungan kantor yang buruk sudah mulai mengganggu kehidupan pribadi teman-teman. Cara mengurangi pikiran-pikiran seperti itu sebenarnya susah-susah gampang ya, tapi pengalaman ku cukup ambil sisi positifnya dari semua apa yang terjadi di hidup kita atau bisa kumpul sama teman-teman yang se-frekuensi tapi dengan syarat tidak membahas pekerjaan ya.
Itu adalah dua tips yang bisa aku share sementara ini ya, nanti kita akan ketemu lagi diartikel ku selanjutnya terkait dengan kesehatan mental ditempat kita bekerja. Terima kasih sudah membaca, tetap sehat dan tetap kuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI