Mohon tunggu...
Adelya NurFebriana
Adelya NurFebriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Peilaku Anak Autisme di SLB Harapan Bunda

20 Juni 2024   06:15 Diperbarui: 20 Juni 2024   06:35 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SLB adalah sebuah lembaga pendidikan formal yang melayani pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, mental sosial. SLB didirikan dengan tujuan untuk layanan Pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan anak berkebutuhan khusus.

Melalui observasi disekolah SLB Harapan Bunda, dapat mengali lebih dalam mengenai perilaku anak dengan hambatan autism spektrum disorder( ASD). SLB Harapan Bunda adalah sekolah yang menangani anak- anak bertalenta khusus dari play group, TKLB, SDLB ,SMPLB, SMALB dan kelas Vokasi dengan gangguan perkembangan Autisme.

Anak autisme merupakan kondisi neurologis yang mempengaruhi cara seseorang dalam berkomunnikasi dan berinteraksi. Anak autisme seringkali menunjukkan pola perilaku, komunikasi dan sensori yang berberda dengan anak pada umumnya. Di sekolah, mereka mungkin menunjukkan perilaku yang berbeda dari anak- anak neuritipikal, yang dapat membinggungkan atau menentang bagi guru dan teman sebayanya.

foto anak autisme (foto dok. pribadi)
foto anak autisme (foto dok. pribadi)

"Samuel itu memiliki perilaku tidak bisa diatur, dia masih seenaknya sendiri jadi kalau pembelajaran dikelas diusakan ruang kelas jangan terlalu luas, karna kalua luas anak lebih leluasa gerak, jadi kalua bisa yang sempit agar lebih berkurang dalam bergerak" ujar  bu kana selaku guru pendamping Samuel di SLB Hrapan Bunda, Rabu(24/04/2014)

Anak autis sering memiliki kebiasaan untuk bergerak secara berlebihan, dan ruang kelas yang tidak terlalu luas dapat membantu mengurangi gerakan yang tidak diperlukan. Hal ini dapat membantu anak autis untuk lebih fokus pada belajar dan mengurangi gangguan yang dapat disebabkan oleh gerakan yang berlebihan. Ruang kelas yang tidak terlalu luas dapat membantu anak autis untuk lebih fokus, mengatur perilaku, dan mengurangi gangguan yang dapat disebabkan oleh lingkungan yang terlalu luas


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun