Anemia terjadi karena kurangnya kuantitas dan kualitas eritrosit, yakni kurangnya produksi eritrosit, yakni kurang produksi eritrosit dan terganggunya produksi hemoglobin. Selain itu juga dapat terbentuk eritrosit yang tidak bagus sehingga fungsinya tidak optimal. Dari anemia sendiri dari berbagai macam nama penyakit yang berbeda -- beda gejalanya.Â
Ada anemia aplastik yang belum diketahui penyebab pasti dari terjadinya anemia yang satu ini, tapi secara garis besarnya yakni kemampuan sumsum tulang dalam memproduksi keseluruhan sel darah termasuk eritrosit terus mengalami penurunan sehingga tak mampu lagi memenuhi kebutuhan suplai eritrosit bagi tubuh. Lain lagi dengan anemia hemolitik.Â
Anemia hemolitik merupakan anemia yang terjadi akibat meningkatnya penghancuran sel darah merah. Jika suatu penyakit membuat sel darah merah hancur sebelum waktunya (hemolisis), maka sumsum tulang akan menggantinya dengan mempercepat pembentukan sel darah merah yang baru, sampai 10 kali kecepatan normal. Penghancuran sel darah merah yang melebihi pembentukannya akan menyebabkan anemia hemolitik. Penyakit anemia sel sabit adalah sekelompok gangguan pendarahan di mana pasien memiliki hemoglobin yang tidak normal, komponen penting dalam sel darah merah.Â
Pasien dengan kondisi ini tidak memiliki hemoglobin normal tetapi memiliki hemoglobin berbentuk sabit yang menyerupai huruf S. Penyakit ini yang paling menonjol adalah di daerah tropis. Penyakit lainnya adalah penyakit ginjal. Beberapa penyakit kronis seperti gagal ginjal juga bisa disebabkan karena menurunnya produksi sel darah merah secara langsung. Organ ginjal membutuhkan pasokan darah merah yang cukup sehingga jika tubuh kekurangan eritrosit bisa dipastikan kinerja organ tersebut akan terganggu dan bisa kehilangan fungsinya sama sekali.Â
Penyakit sumsum tulang juga termasuk akibat dari melemahnya kerja eritrosit. Penyakit ini berhubungan dengan akibat kekurangan darah merah dimana sumsum tulang memproduksi darah putih secara berlebihan dan menurunkan jumlah sel darah merah tubuh secara drastis. Hal tersebut akan menyebabkan penyakit di sumsum tulang belakang.
Dari penjelasan dari informasi yang telah saya jabarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa, kesibukan seseorang dan yang akhirnya menjadikan seseorang harus bekerja lebih keras, dapat menyebabkan kelelahan. Kelelahan ini ditandai dengan mudah lelah dan mengantuk. Ini diakibatkan oleh penurunan kerja eritrosit. Penurunan kerja eritrosit berpengaruh besar dalam diri seseorang, karena eritrosit menjadi lebih ceoat menua dan pecah sebelum usianya yang seharusnya. Perombakan eritrosit oleh hati dan limpa yang biasanya terjadi kisaran 100 - 120 hari, apabila kurang dari itu, maka menjadi tidak normal.Â
Melemahnya kerja eritrosit dan menuanya eritrosit dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit. Yang paling pertama secara garis besar dapat menyebabkan penyakit anemia. Anemia atau kekurangan darah adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari jantungyang diperoleh dari paru-paru, dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.Â
Anemia sendiri pun juga ada berbagai macam nama penyakit yang berbeda -- beda penyebab penyakitya. Ada anemia aplastik yang ditandai dengan adanya penurunan eritrosit secara besar -- besaran. Hal ini dipicu akibat adanya pajanan radias, keracunan zat kimia atau kanker. Yang kedua anemia hemolitik disebabkan oleh respons sistem imun yang merangsang limpa untuk menghancurkan sel darah merah. Sedangkan anemia hemolitik intrinsik merupakan anemia hemolitik yang disebabkan oleh sel darah merah yang tidak normal.Â
Kondisi tersebut menyebabkan sel darah merah tidak memiliki masa hidup seperti sel normal. Yang ketiga ada anemia sel sabit yaitu kondisi anemia di mana terdapat ketidaknormalan bentuk sel darah merah, dari yang semestinya bulat dan fleksibel, menjadi berbentuk sabit dan keras. Pada anemia sel sabit, tubuh menjadi kekurangan sel darah merah normal untuk memenuhi transportasi nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh.Â
Penyakit lainnya ada penyakit gagal ginjal. Beberapa penyakit kronis seperti gagal ginjal juga bisa disebabkan karena menurunnya produksi sel darah merah secara langsung. Penyakit pada sumsum tulang juga bisa timbul karena menurunnya kekatifan kerja eritrosit, karena penyakit ini berhubungan dengan kekurangan darah merah dimana sumsum tulang memproduksi darah putih secara berlebihan dan menurunkan jumlah sel darah merah tubuh secara drastis.
Untuk memastikan jumlah eritrosit dalam tubuh mencukupi, penting untuk memastikan adanya kecukupan asupan nutrisi terutama zat besi, folat dan vitamin B12 yang juga istirahat yang cukup sangat diperlukan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perlunya skrining genetik untuk mencari adanya gen thalassemia maupun anemia sel sabit sehingga dapat mencegah keturunan mengidap penyakit tersebut.Â