Mohon tunggu...
Adeltus Lolok
Adeltus Lolok Mohon Tunggu... PNS -

Pendiri http://howmoneyindonesia.com. Berkarya sebagai aparat dan pelayan masyarakat; pecinta alam, seni, dan keunikan manusia. Senang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang "Pernikahan Yesus"

21 Agustus 2015   21:28 Diperbarui: 22 Agustus 2015   11:13 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa hambatan, film dan novel ini beredar ke seluruh dunia. Peran bintang ternama dan cerita fiksi yang kontroversial berhasil melejitkan film The Da Vinci Code ke posisi box office dengan pendapatan sekitar $230 juta pada minggu pertama saja, sedikit di bawah pendapatan “The Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest.” Suatu jumlah yang fantastis dan tentu saja menggiurkan. Kantong orang-orang yang terlibat di dalamnya masih akan terus menebal karena film dan novel-novel tersebut masih beredar sampai sekarang.

Meski buku dan film ini dikonsumsi oleh jutaan orang diseluruh dunia hingga kini, juga tidak ada reaksi signifikan dari umat Kristiani. Mungkin karena Tuhan-nya memang tak perlu dibela.

Demikian juga, tidak ada tanggapan resmi dari Paus selaku pemimpin gereja Katolik sedunia terhadap The Da Vinci Code. Meskipun demikian pendapat beberapa Pastor sedikitnya mencerminkan sikap Tahta Suci Vatikan terhadap film tersebut. Pastor Ramiero Cantalamessa, salah sorang imam di Vatikan, tanpa mengutip judul novel tersebut berkomentar bahwa saat ini ‘ada saja orang-orang yang bebas mempercayai segala hal karena mereka tidak lagi percaya pada Tuhan.” Sementara itu Kardinal Claudio Hummes berkomentar santai bahwa “semakin dibicarakan, semakin senanglah si penulis novel tersebut.”

Dan Brown sendiri menyadari sepenuhnya potensi finansial dan pangsa pasar dibalik kemampuannya dalam menulis hal-hal kontroversial. Hal ini terlihat dari karya-karyanya yang nyeleneh dan menyentil. Selain sukses dengan The Da Vinci Code, imajinasinya terus menghasilkan aneka novel laris seperti Angel and Demons, Demons and Masons serta Secrets of Angels.

Mengulik pribadi tokoh-tokoh dunia memang bisa mendatangkan pendapatan yang besar serta menjanjikan ketenaran seketika. Karenanya buku, novel, film, lukisan dan berbagai karya kontroversial seputar tokoh populer akan selalu muncul mewarnai sejarah. Namun, kita sebagai pembaca ataupun pemirsa mesti dewasa dalam bereaksi, mampu membedakan mana fakta mana bumbu karangan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun