Mohon tunggu...
Adellya Puspita Sari
Adellya Puspita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon

Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Dampak Negatif Game Online terhadap Kesehatan Mental

1 Oktober 2024   17:20 Diperbarui: 1 Oktober 2024   17:28 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada masa sekarang yang terbilang Modern memunculkan fitur aplikasi dan game online, hal ini dapat berdampak terhadap kesehatan mental seseorang bahkan kecanduan yang berlebihan hingga menyita banyaknya waktu pada remaja saat ini. Bukan hanya remaja, orang dewasa bahkan anak di bawah umur juga terlibat. waktu bermain game yang sudah tidak terkontrol juga berakibatkan fatal pada kesehatan mental/ jiwa, bahkan berdampak pada interaksi sosial, pola tidur, dan kesehatan mentalnya juga akan terganggu. Penggaruh game online juga sangat berdampak buruk dalam kesehatan mental dan fisik salah satunya bisa memicu emosi yang tidak terkontrol, memicu perilaku agresif, pelarian yang tidak sehat,depresi, bahkan kecemasan sosial pada kehidupannya. dalam artikel yang  ditulis Ruth Anugrah Olivia dan David Eko Setiawan (2022), “Pastor Center Solution: Model Konseling Pastoral Bagi Warga Jemaat Generasi Z dan Alpha Yang Kecanduan Game Online” yang diterbitkan di Poimen: Jurnal Pastoral Konseling. orang tua asuh menjadi perpanjangan tangan yang bisa melihat anak-anaknya dari dekat. Secara langsung, lakukan tindak lanjut terkait perkembangan anak yang kecanduan game online (Olivia & Setiawan, 2022). 

Artikel yang ditulis estari, R. (2016). “Pengaruh game online terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran kearsipan kelas XI AP SMK Swasta Budisatrya Medan tahun pembelajaran 2015/2016” yang diterbitkan di Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa.  ini bisa menjadi pemicu dampak negatif terhadap perkembangan pola pikir seseorang yang menjadi permasalahan dalam kesehatan mental. Kasus yang terjadi akibat game online juga di tulis di kompas.com rumah sakit jiwa jawa barat menangani 100 pasien yang kecanduan game online sepanjang januari hingga november 2019. Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa dan Remaja Rumah Sakit Jiwa Jawa Barat, Lina Budianti kepada Kompas.com, Rabu (18/12/2019) mengatakan pasien yang ditangani rata-rata berusia remaja antara 15-17 tahun. Bahkan ada satu pasien yang masih berusia 3,5 tahun. Bahkan dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 29 November 2019, psikiater Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Ade Kurnia Surawijaya mengatakan kecanduan game atau gawai bisa mengganggu fungsi personal seperti mengganggu belajar, pekerjaan, dan aktivitas umum lainnya. salah satu contoh di dalam Kompas.com adalah seorang anak sekolah dasar bolos sekolah di akibatkan kecanduan game online.

Setiap hari, AN baru tidur jam 5 pagi dan bangun jam 4 sore. Sementara sore sampai jelang fajar, AN sibuk bermain game online. Sayem (65) sang nenek mengaku tak bisa berbuat banyak. Sang suami, Mariman (70) juga tak pernah melarang cucunya main ponsel hingga pagi hari. Bahkan Sayem mengaku harus mengeluarkan uang Rp 27.000 setiap hari untuk membeli pulsa. “Saya kerja membuat lempeng. Meski tak seberapa hasilnya, uang itulah yang saya pakai untuk beli pulsa setiap hari untuk main game online cucu saya. Saya yang belikan wong dia tidak mau keluar kamar,” ucapnya. Ia bercerita AN dirawat olehnya karena orangtuanya merantau ke Kalimantan untuk berjualan bakso. Dapat kita lihat dari beritatersebut bahwasanya seseorang yang telah kecanduan game online sangatberdampak negatif pada aktivitasnya.Hal ini juga menjadi salah satu perkembangan pola pikir seseorang terganggu dengan adanya rasa kecanduan game online. Game online juga menjadi hambatan hubungan sosial yang akan berhenti jika seeorang telah kecanduan game online tanpaterlibat dalam hubungan sosial, dalam kehidupan seseorang game akan menjadi pemicu kesenangannya untuk menghilangkan setres .

Kecanduan game online dapat memberikan dampak negatif, di antaranya aspek psikologis, aspek akademik, aspek keuangan dan aspek sosial (Novrialdy, 2019). Gangguan sosial yang diakibatkan oleh kecanduan game online terjadi dalam jangka waktu yang lama dikarenakan individu tersebut memisahkan diri dari kehidupan nyata (Wibowo & Fransco, 2021).  kecanduan game online juga mengganggu interaksi sosial terhadap seseorang dapat di lihat dari cara ia berkomunikasi, bukan hanya tentang interaksi sosial bahkan memicu emosi yang tidak dapat terkontrol akibat adanya hambatan disaat seseorang bermain game online. salah satu kasus yang di terbitkan oleh detik.com seorang anak gantung diri akibat handphone di sita oleh orang tua. Ini menjadi dampak negatif bagi pola pikir dan pola kesehatan mental seseorang yang diakibatkan oleh game online, seseorang akan melakukan hal nekat seperti membahayakan nyawa tanpa adanya pengawasan. Di masa saat ini banyak kasus yang terjadi pada masyarakat di akibatkan game online yeng menjadi acuan pada kesehatan mental.

Mereka yang telah kecanduan game online akan lupa dengan waktu tidur, makan, minum, bahkan aktivitas yang di lakukan pada realita kehidupannya. Pada masa sekarang banyak nya game yang sedang naik daun seperti mobile legend menjadi pemicu pikiran seseorang akan bisa menjadi seorang pro player dengan terus bermain game online tanpa adanya istirahat, bukan hanya itu banyak remaja yang menjadikan game online menjadi bisnis jika dalam lingkungan positif tetapi sebaliknya jika ia gagal akan merasakan frustasi yang mengganggu kesehatan mental. pemicu adanya rasa ingin bermain game online juga berakibatkan fatal pada pola pikir yang menganggu kehidupan seseorang, Kecanduan akan menyebabkan perubahan struktur dan fungsi otak, yaitu perubahan di bagian otak pre-frontal cortex. Gangguan pada bagian otak tersebut mengakibatkan kehilangan beberapa fungsi otak yaitu fungsi atensi (memusatkan perhatian), fungsi eksekutif (merencanakan dan melakukan tindakan) dan fungsi inhibisi (kemampuan untuk membatasi).Hingga pola pikir seseorang akan terus terpenggaruhi  oleh game online tanpa memikirkan kesehatan fisik dan mental pada kehidupannya.

Dalam jurnal yang di terbitkan oleh https://jurnal.ugm.ac.id  remaja lebih sering dan rentan terhadap kecanduan game online dari pada orang dewasa. Apabila seseorang di biarkan untuk terus bermain game online tidak menutup kemungkiman kecanduan yang di alami akan berjangka lebih panjang, pada saat ini pun banyak sekali kasus kasus yang terjadi bahkan di luar negeri pun,di terbitkan dalam detik.com Seorang bocah (13) di Hanoi, Vietnam, menginginkan uang virtual di akun game online miliknya. Tanpa pikir panjang, anak yang sudah kecanduan game itu memilih merampok dan menghabisi nyawa seorang nenek berusia 81 tahun di sebuah jalan. Mengejutkannya lagi, anak ini bahkan mengubur jasad sang nenek di dekat rumah keluarganya. Spekulasi yang beredar, anak ini ingin uang virtual untuk game 'World of Warcraft'. Anak itu kemudian berhasil menjarah 100 ribu Dong atau bila dirupiahkan hanya berkisar Rp 63 ribu. Murah, tapi sampai membunuh orang. Penggawasan seseorang untuk melihat aktivitas seseorang sangat penting dalam pola pikir dan kehidupan seorang remaja dalam pertumbuhan, hingga dapat mencegah adanya kecanduan game online yang berlangsung panjang demi kesehatan mentalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun