Mohon tunggu...
ADELLISA WARDANI
ADELLISA WARDANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Adellisa Wardani

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Promosikan Produk Olahan Lokal Melalui Media Sosial di Masa Pandemi

2 September 2021   23:43 Diperbarui: 2 September 2021   23:45 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngawi - Desa Krompol merupakan desa yang terletak di Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi. Dengan lahan pertanian yang cukup luas, salah satu hasil kebun yang cukup melimpah di Desa Krompol yaitu ubi kayu atau singkong. Potensi pangan lokal tersebut tentu menjadi peluang bagi warga desa untuk mengolahnya menjadi suatu produk usaha yang akan memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dijual dalam bentuk mentah.

Mengetahui salah satu potensi yang dimiliki Desa Krompol berupa pangan lokal yaitu singkong. Mahasiswa KKN Back to Village 3 Universitas Jember mengambil tema Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 berupaya menelusuri usaha-usaha milik warga desa yang berbahan baku singkong, dan menjadikan salah satu warga desa untuk menjadi sasarannya. Usaha tersebut mengolah singkong menjadi sebuah produk yang banyak diminati masyarakat. Yaitu keripik singkong milik Ibu Hartatik di Dusun Winong Barat.

Berdasarkan hasil wawancara mahasiswa bersama Ibu Hartatik, usaha keripik singkong milik beliau sudah berjalan selama enam tahun sejak tahun 2015. Dengan pelanggan yang sudah cukup banyak, keripik singkong hasil produksi usaha Ibu Hartatik dipasarkan di toko dan warung di Desa Krompol. Selain itu, biasanya terdapat pula pesanan dalam jumlah besar dari para pelanggan yang hendak melaksanakan acara hajatan besar, seperti selamatan, pernikahan, khitanan, dan acara besar lain.

Selama pandemi ini, terdapat berbagai kendala pada usaha keripik singkong Ibu Hartatik yang berakibat pada menurunnya penjualan. Terlebih selama pandemi masyarakat dilarang melaksanakan acara besar dengan mengundang banyak orang. Sehingga penjualan Ibu Hartatik dari pesanan acara hajatan menurun cukup besar. Selama pandemi, hanya pesanan dalam jumlah sedikit yang diterima Ibu Hartatik, seperti untuk pelanggan yang melaksanakan hajatan sederhana atau pelanggan yang pesan hanya untuk dikonsumsi sendiri. Stok produk yang dijual di toko dan warung pun turut dikurangi karena sangat sepi pembeli.

Dalam wawancara, Ibu Hartatik menjelaskan, "Ya jelas menurun (penjualan) selama pandemi. Banyak pesanan yang dibatalkan karena tidak boleh melaksanakan hajatan besar. Pesanan ya hanya dalam jumlah sedikit, biasanya untuk acara selamatan itu. Paling berkisar antara seratus, paling banyak dua ratus bungkus tidak sampai."

Dengan mendasar pada permasalahan ini, mahasiswa KKN Back to Village 3 Universitas Jember, telah merancang beberapa upaya berupa pendampingan dan pelatihan yang disusun dalam program kerja. Upaya tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai sarana promosi produk keripik singkong milik Ibu Hartatik yang merupakan sasaran KKN. Selain agar meningkatkan penjualan usaha, promosi melalui media sosial juga bertujuan untuk mengenalkan produk keripik singkong yang merupakan salah satu produk lokal Desa Krompol kepada masyarakat secara luas.

Menurut keterangan mahasiswa KKN, "Kalau melihat kondisi pandemi saat ini, dengan menggunakan media sosial sebagai media untuk promosi, dirasa akan sangat membantu sasaran untuk dapat meningkatkan penjualan produk usahanya. Sebagaimana yang kita ketahui, pada masa pandemi saat ini media sosial memiliki peran penting sebagai salah satu media komunikasi yang sangat membantu masyarakat dalam penyampaian maupun penyebarluasan informasi. Terlebih selama pandemi masyarakat dituntut menjalankan berbagai kegiatan dari rumah."

Upaya pendampingan dan pelatihan yang dilakukan mahasiswa KKN antara lain, pelatihan cara mengelola keuangan usaha kecil dan pembukuan usaha melalui aplikasi, pelatihan pentingnya brand dalam meningkatkan penjualan produk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) berbasis pangan lokal, pelatihan pembuatan desain logo dan stiker kemasan melalui aplikasi, pengenalan dan pembuatan akun media sosial, pendampingan promosi produk melalui akun media sosial yang sudah dibuat, dan beberapa upaya lain yang telah dilaksanakan mahasiswa sesuai program kerja yang disusun. Seluruh upaya yang dilaksanakan oleh mahasiswa bertujuan untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang dialami oleh Ibu Hartatik dalam menjalankan usaha keripik singkong milik beliau di Desa Krompol, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi.

"Untuk kedepannya, saya berharap tidak hanya usaha keripik singkong Ibu Hartatik saja yang bisa mengatasi berbagai kendala yang dialami di masa pandemi ini dengan memanfaatkan media sosial untuk promosi. Sehingga penjualan usaha beliau kembali meningkat. Tetapi saya juga sangat berharap agar usaha-usaha lain milik warga Desa krompol nantinya ikut terinspirasi dan mau berusaha mengembangkan kembali usahanya di masa pandemi ini" ujar mahasiswa.

Sumber:

BPS Kabupaten Ngawi. (2020). Kecamatan Bringin Dalam Angka 2020. Ngawi: BPS Kabupaten Ngawi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun