Aku larut dalam bayang-bayang. Mengaduk-aduk imaji, seperti apa dirimu saat ini? Seandainya. Ada. Di hadapanku.
Aku mengais remah-remah kenangan, melihatmu dalam potret yang bernama: ingatan.
Bibir berpagutan, sepasang jemari berkait, lutut yang bergesekan, dan pelukan sepanjang malam.
“Kita, sepasang lengan. Salah satu tercerabut, tidak akan terganti”
Aku mengingat ampas kopi yang kusesap di balik bibirmu. Aku masih mengendapkannya di dalam dadaku.
Kau, membuatku tidak tidur semalaman. Dan sebelah lenganku tercerabut. Tidak terganti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI