Pemeriksaan radiografi lumbal merupakan teknik pemeriksaan radiologi dengan pemanfaatan pesawat sinar-x pada daerah pinggang. Daerah pinggang sendiri terbentuk oleh lima tulang belakang lumbal. Pada pemeriksaan radiografi lumbal, terdapat beberapa proyeksi yang dapat digunakan, yaitu proyeksi lumbal AP, proyeksi lumbal PA, proyeksi lumbal lateral, dan proyeksi lumbal oblique. Proyeksi-proyeksi tersebut digunakan untuk dapat melihat kelainan pada tulang lumbal, seperti fraktur, skoliosis, spondylolysis, dan spondylolisthesis. Namun, untuk kali ini kita hanya akan membahas mengenai pemeriksaan radiografi pada proyeksi lumbal AP.
Sebelum memulai pemeriksaan, pastikan terlebih dahulu ruangan serta alat dan bahan dalam keadaan baik dan telah siap digunakan. Pastikan juga bahwa pasien telah melepas seluruh benda berbahan dasar logam yang melekat pada daerah pinggang, seperti sabuk. Hal ini dilakukan karena apabila masih terdapat benda berbahan dasar logam di daerah yang akan diperiksa, dapat mengganggu hasil citra.
Setelah semuanya telah dipastikan untuk siap melakukan pemeriksaan radiografi, pasien akan diarahkan untuk tidur terlentang diatas meja pemeriksaan dengan tangan pasien yang diletakkan di dada pasien. Hal ini dilakukan agar tangan pasien tidak mendapatkan pancaran radiasi secara langsung apabila tetap diluruskan disamping tubuh. Sebelum memulai ekspose, jarak tabung x-ray diatur sejauh 100 cm terhadap kaset. Dengan arah sinar tegak lurus menuju Lumbal 3 atau sekitar 4 cm diatas simpisis pubis. Untuk luas sinarnya tidak perlu terlalu besar, hanya dari Thorakal 12 hingga Scarum 1.
Setelah selesai melakukan ekspose dan mendapatkan hasil citra, hasil citra tersebut akan diteruskan kepada dokter radiologi untuk dilakukan evaluasi anatomi dan analisis apakah terdapat suatu kelainan yang diderita oleh pasien. Evaluasi anatomi yang dilakukan yaitu dengan memperhatikan gambaran tulang belakang yang nampak dari Thorakal 12, Lumbal 1-Lumbal 5, Scarum 1, processus transversus dan processus spinosus. Discus invertebralis juga nampak sangat jelas dengan proyeksi lumbal AP ini.
Pemeriksaan radiografi pada tulang belakang lumbal dapat menggunakan berbagai proyeksi yang bertujuan untuk melihat kelainan yang diderita oleh pasien. Pemeriksaan radiografi lumbal pun meliputi persiapan ruangan, persiapan alat dan bahan, persiapan pasien, hingga dilanjutkan dengan pemosisian pasien dan objek. Dengan tahap terakhirnya yaitu menyerahkan hasil citra kepada dokter radiologi untuk dilakukan evaluasi anatomi dan analisis sebelum menegakkan diagnosa pada pasien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H