Mohon tunggu...
Adella Amanda Putri
Adella Amanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - hello

hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membandingkan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

28 Juni 2024   17:31 Diperbarui: 28 Juni 2024   18:13 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurikulum merupakan kumpulan perangkat dan program yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang mencakup rencana pelajaran, tujuan, dan sumber daya, serta strategi pengajaran yang akan menjadi panduan bagi setiap guru untuk membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran.

Lembaga pendidikan wajib mengembangkan kurikulum karena kurikulum berfungsi sebagai arahan bagi siswa, membantu dalam menetapkan tujuan pendidikan mereka, dan memberitahu orang tua tentang apa yang dipelajari anak-anak mereka di sekolah.  Kurikulum memungkinkan orang tua untuk secara tepat membimbing anaknya di rumah sesuai dengan kurikulum sekolah dan memungkinkan guru untuk mengajar menggunakan struktur yang telah dirancang. Kurikulum memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan yang ingin dicapai dan membantu dalam evaluasi serta penilaian.

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang digunakan pada sekolah-sekolah sekarang, kurikulum ini lebih menekankan pada pendekatan yang mendorong peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran. Memberikan kebebasan belajar dan fleksibilitas kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Sedangkan kurikulum 2013 yaitu pendahulu kurikulum merdeka, lebih menekankan pada pendekatan tematik dan pembentukan karakter dan moral peserta didik. Pembelajaran terstruktur dengan silabus dan Rencana Pembelajaran. Selain itu pada penilaian kurikulum merdeka lebih bervariasi dan mengakomodasi berbagai bentuk pembelajaran, sedangkan kurikulum 2013 penilaian berupa ujian tertulis/tes standar.

Menurut pendapat S (16) ia menyatakan jika kurikulum merdeka ini memberikan tugas yang lebih bervariasi contohnya seperti presentasi, membuat karya video edukasi, atau berbasis proyek. Hal ini disetujui oleh S (18) jika kurikulum merdeka lebih menekankan pembelajaran yang lebih aktif pada siswa karena ada beberapa tugas yang diberikan per-kelompok yang dapat meningkatkan rasa kerja sama antar siswa dan tidak hanya berupa tugas tertulis saja, ia berpendapat kalau kurikulum merdeka ini lebih mengembangkan kreativitas siswa. Sama halnya dengan A (18) jika ia merasakan perbedaan yang signifikan antara kurikulum merdeka dengan kurikulum 2013, ia berpendapat jika belajar menggunakan kurikulum merdeka ini lebih menyenangkan karena tugas yang diberikan tidak hanya berupa tugas tertulis saja, melainkan tugas yang mengasah imajinasi atau kreativitas siswa yang artinya siswa merasa tidak bosan/ atau jenuh terhadap tugas yang sama terus-menerus.

Dari ke-3 pendapat diatas, penulis menyimpulkan jika kurikulum merdeka ini lebih bervariasi dalam memberikan tugas dan tugasnya tidak hanya berupa tugas tertulis, melainkan tugas-tugas yang dapat mengasah kreativitas, kerja sama siswa, dibandingkan dengan kurikulum 2013 yang tugasnya hanya berupa tugas tertulis saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun