Mohon tunggu...
Ade Listiyana S
Ade Listiyana S Mohon Tunggu... Guru - Guru

Antusias sebagai guru dan bermotivasi tinggi dengan kemampuan kepemimpinan, inisiatif dan tantangan baru. Ahli dalam berbagai organisasi aktif internal maupun eksternal disekolah, kegiatan KKG dan PGRI.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Budaya Positif Melalui Keyakinan Kelas

19 September 2022   13:00 Diperbarui: 19 September 2022   13:00 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua tahun terakhir suasana sekolah dan ruangan sekolah tampak sepi, semenjak pemerintah menerapkan status darurat bencana covid-19. Masa pandemi ini mengharuskan kami beserta peserta didik kami untuk belajar di rumah (BDR) dengan sistem pembelajaran jarak jauh (Daring). 

Pembelajaran semasa pandemi covid19 ini menurut kami sangatlah tidak efektif karena beberapa kendala seperti sarana dan prasarana yang kurang mendukung dan faktor ekonomi orang tua yang selalu mengeluhkan akan pelaksanaan pembelajaran daring.

Akhirnya pembelajaran tatap muka pun kembali digulirkan, kini pandemi telah berlalu rasa syukur tak henti-henti terpancar dari hati. Doa-doa kami akhirnya dikabulkan. 

Meski tingkat kehadiran siswa bertahap dari 30%, 50% dan hingga sekarang 100% tatap muka. Saya segenap rekan serta orang tua siswa sungguh merasa senang anak-anak dapat kembali bersekolah walau selama pembelajaran protokol kesehatan diketatkan. 

Sebagian besar orang tua merasa termotivasi kembali agar anak-anaknya segera belajar tatap muka dengan guru lagi ada pula sebagian dari mereka masih sangat hati-hati, jika pandemi datang lagi. Hanya saja setelah pembelajaran berjalan. Ada beberapa temuan salah satunya adalah kedisiplinan.

Dari hal tersebut tentunya ada tindakan solutif. Dalam Program Guru Penggerak ada istilah Budaya Positif. Budaya positif ini berisikan nilai, keyakinan maupun kebiasaan di sekolah yang dinilai sangat efektif. 

Efektif karena keberpihakan kepada siswa. Budaya positif sangatlah perlu untuk dikembangkan. Untuk itu semua warga sekolah wajib paham serta mampu mewujudkan. Itulah latar belakang serta tujuan yang akan dan sedang saya jalankan.

Terkait semua itu, sudah pasti diperlukan tahapan tindakan. Linimasa yang saya jalankan, mensosialisasikan, penyusunan visi sekolah ataupun kelas dan kesepakatan, aksi nyata harus segera dilakukan serta refleksi melalui proses evaluasi pun diwajibkan.

Penerapan budaya positif disekolah berkaitan erat dengan perubahan tingkah laku yang dialami oleh siswa diarahkan kepada kesesuaiannya dengan peraturan, tata tertib dan kesepakatan sekolah, sehingga konteks perilaku yang tampil adalah perilaku positif dan bermakna bagi siswa.

Adakah tolak ukur yang dirasa sangat ampuh? itu adalah Sebuah kalimat pertanyaan yang sangat terukur yang akan menjadi salah satu literatur apabila tidak diberlakukannya lagi reward and punishment di sekolah secara terstruktur. Serta yang menjadi rasa syukur adalah tatkala siswa mampu melaksanakan kesepakatan/keyakinan kelas dengan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun