Mohon tunggu...
Adeline Jacobus
Adeline Jacobus Mohon Tunggu... Hoteliers - Diaspora, Pekerja Professional, pengelola / pemilik streaming radio

Suka musik dan juga nyanyi . Caeelaaahhh ..😁

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Indonesia Beserta Dampak dan Peran Pendamping dan Perbandingan dengan Negara Tetangga Australia

27 Juni 2024   13:32 Diperbarui: 27 Juni 2024   14:22 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Perbandingan KDRT di Indonesia dan Australia"

Indonesia

Di Indonesia, KDRT diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Meskipun undang-undang ini telah ada, implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya kesadaran masyarakat, stigma sosial, dan keterbatasan akses terhadap layanan bagi korban. Banyak kasus KDRT tidak dilaporkan karena takut akan stigma atau karena ketergantungan ekonomi pada pelaku.

Australia

Australia memiliki pendekatan yang lebih terstruktur dalam menangani KDRT. Setiap negara bagian memiliki undang-undang dan kebijakan yang spesifik untuk melindungi korban KDRT. Ada layanan dukungan yang luas, termasuk tempat penampungan, bantuan hukum, dan program rehabilitasi pelaku. Pemerintah Australia juga aktif dalam kampanye kesadaran publik untuk mengurangi stigma dan mendorong pelaporan kasus KDRT.

" Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Budaya Australia "

Meskipun Australia memiliki sistem yang lebih maju dalam menangani KDRT, kekerasan dalam rumah tangga tetap menjadi masalah yang signifikan di negara tersebut. Meski tidak dapat dikatakan bahwa KDRT telah mengakar dalam budaya Australia, tetapi faktor-faktor seperti ketidaksetaraan gender, stres ekonomi, dan konsumsi alkohol dapat memperburuk insiden KDRT. Pemerintah dan organisasi masyarakat di Australia terus bekerja untuk mengubah norma sosial dan budaya yang memungkinkan terjadinya KDRT, melalui pendidikan, advokasi, dan perubahan kebijakan.

Kesimpulan :

KDRT adalah masalah kompleks dengan dampak luas pada keluarga, anak-anak, dan perempuan. Peran pendamping sangat penting dalam membantu korban KDRT mengatasi trauma dan membangun kembali kehidupan mereka. Meskipun ada upaya untuk mengatasi KDRT di Indonesia, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Dibandingkan dengan Australia, Indonesia perlu meningkatkan kesadaran masyarakat dan akses terhadap layanan dukungan untuk korban KDRT. Dukungan yang komprehensif dan kebijakan yang efektif sangat penting untuk melindungi dan memberdayakan korban KDRT.

Salam hangat ,

Adel.

#Artikel Pendek
Sydney 27 Juni 2024
Koala/AJ
Diaspora Indonesia di Australia
https://www.instagram.com/comfyradio?igsh=MTc3am5sZDU5am95eg==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun