Mohon tunggu...
Adelia Rizky Octavian
Adelia Rizky Octavian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga. Selain berkuliah, saya juga aktif dalam organisasi dan kepanitiaan. Saya juga memiliki hobi membaca dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Money

Resesi Global Sebagai akibat dari Pandemi Covid-19

5 Juni 2022   19:56 Diperbarui: 5 Juni 2022   20:05 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada tahun 2022 telah dilaporkan akan terjadi resesi global, menurut National Bureaus of Economic Research (NBER) AS, resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh ekonomi, berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran. Sejak tahun 1870, perekonomian global telah mengalami 14 kali resesi global. Proyeksi saat ini mencerminkan bahwa resesi global akibat COVID-19 akan menjadi yang terdalam keempat dan menjadi yang paling parah sejak Perang Dunia II. Selain itu, resesi yang terjadi secara global ini juga dipengaruhi oleh invasi yang dilancarkan Rusia ke Ukraina serta gagal panen yang diakibatkan oleh global warming sehingga menyebabkan harga makanan pokok menjadi semakin meningkat.

Sebenarnya, dampak langsung dari invasi Rusia saat ini masih bersifat regional yaitu hanya negara-negara sekitar Rusia dan Eropa. Namun, krisis yang berkepanjangan sangat mungkin mempengaruhi ekonomi global, mengguncang pasar keuangan dan mendorong harga bahan bakar, harga bahan makanan pokok dan komoditas terkait. Harapan untuk pemulihan ekonomi dari pandemi akan semakin sulit untuk tercapai. Gubernur Bank Dunia, David Malpass mengatakan bahwa perang Rusia di Ukraina yang memberikan dampak terhadap harga pangan dan energi yang semakin melonjak dapat memicu resesi global. 

Pemerintah Indonesia juga turut berupaya agar perekonomian Indonesia dapat segera pulih. Beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia diantaranya adalah melarang ekspor CPO dan produk turunannya seperti bahan makanan antara lain minyak goreng, margarin, shortening, dan vegetable ghee. Kemudian untuk industri oleokimia, antara lain berupa fatty acids, fatty alcohol, dan biodiesel. Selain itu,  Menteri Keuangan Republik Indonesia menginstruksikan pimpinan kementerian dan lembaga negara untuk memangkas dana APBN tahun 2022 sebesar Rp 24,5 triliun. Dana ini nantinya akan digunakan sebagai dana cadangan apabila terdapat keperluan yang mendesak. Kepala Kementerian Keuangan, Sri Mulyani Indrawati juga menyampaikan bahwa adanya resesi global setelah pandemi merupakan suatu resiko.

Referensi:

Agro.kemenperin.go.id. 2022. Ditjen Industri Agro. [online] Available at:

BBC News Indonesia. 2022. Indonesia masuk resesi, pemerintah disarankan fokus 'menangani pandemi' demi perbaikan ekonomi - BBC News Indonesia. [online] Available at: [Accessed 5 June 2022]. 

Setiadi, E., 2022. Invasi Rusia dan Dampaknya Terhadap Geopolitik Global. [online] CNBC Indonesia. Available at: [Accessed 5 June 2022]. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun