Mohon tunggu...
Adelia Putri
Adelia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa kesehatan Universitas Airlangga tahun 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Personal Branding sebagai Magnet Kesuksesan di Era Digital

12 Juni 2024   19:05 Diperbarui: 12 Juni 2024   19:08 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era digital seperti sekarang ini, personal branding menjadi hal yang begitu lumrah dilakukan. Meski personal branding sudah ada sejak era sebelumnya, namun di era digital, personal branding semakin relevan, terutama melalui internet. Laporan terbaru We Are Social menunjukkan, jumlah pengguna internet global secara individu telah mencapai 5,35 miliar orang yang mencakup 66,2% populasi global pada Januari 2024. Di era digital saat ini, personal branding menjadi salah satu kunci utama mencapai kesuksesan di berbagai bidang, baik karier maupun kehidupan pribadi. Personal branding adalah proses membangun dan mengelola citra diri yang ingin kita tunjukkan kepada dunia.

Kemampuan mengelola personal branding di era digital saat ini menjadi penting, khususnya dalam berinteraktivitas di dunia maya. Di era persaingan sekarang ini, semakin banyak individu yang memiliki keahlian yang sama. Oleh karena itu, perlu dibangun personal branding untuk mengenalkan keahlian seseorang agar lebih menonjol dibanding keahlian orang lainnya. Pada akhirnya, pembentukan personal branding tersebut dapat meningkatkan nilai jual seseorang atas keahlian yang dimiliki. Hal itu dapat terjadi karena standar diri seseorang dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan dirinya sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Setiap orang memiliki ciri yang khas pada dirinya. Hal itu dapat dilihat, baik dari ciri fisik maupun nonfisik, yang melekat atasnya. Mulai dari bentuk wajah, postur tubuh, karakter, hingga bakat yang dimiliki. Ciri tersebut dinilai sebagai pembeda antara orang yang satu dengan yang lain. Hal tersebut pada akhirnya akan membentuk suatu keunikan diri yang tidak hanya sebagai pembeda, namun mulai dipahami sebagai upaya untuk mengembangkan diri. Termasuk di dalamnya adalah wujud eksistensi sebagai media aktualisasi diri.

Menjadi hal yang patut disyukuri manakala kehadiran media sosial dengan karakteristiknya yang cepat dalam menyebarkan pesan dan memiliki jangkauan luas, dapat dijadikan sebagai media pembentukan personal branding seseorang. Ada banyak fitur yang dapat dimanfaatkan untuk membangun personal branding menjadi lebih kreatif dan menarik. Hal yang menjadi masalah kemudian adalah strategi pembentukan personal branding itu sendiri. Hal inilah yang masih belum banyak diketahui oleh banyak orang.

Langkah pertama dalam membangun personal branding adalah mengenali diri sendiri. Apa nilai-nilai yang kita pegang? Apa keahlian dan keunikan kita? Apa tujuan jangka panjang kita? Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini membantu kita menetapkan fondasi yang kuat untuk personal branding. Buat dan bagikan konten yang relevan dengan bidang atau passion kita. Ini bisa berupa artikel, video, podcast, atau dalam bentuk lain dan posting ke media sosial. Pilih platform yang sesuai dengan audiens kita dan aktiflah di sana. Bagikan konten yang konsisten dengan citra diri yang ingin kita bangun dan jalin interaksi dengan audiens. Bergabunglah dengan komunitas terkait bidang kita, dan jangan ragu untuk berkolaborasi dengan orang lain. Jaringan yang baik dapat membuka banyak peluang dan memperkuat citra diri kita.

Personal branding membantu kita mengenali kekuatan dan keunikan diri sendiri, sehingga dapat lebih merasa percaya diri. Personal branding juga membantu kita membangun dan menjaga reputasi positif. Personal branding juga dapat digunakan sebagai pembuka networking untuk itu, kita dapat memperluas jaringan dan membuka peluang baru, seperti kolaborasi, mentor, atau bahkan tawaran pekerjaan dengan individu lain dengan ketertarikan yang sama dalam suatu bidang. Dalam dunia kerja yang kompetitif, personal branding yang kuat dapat menjadi pembeda antara kita dengan kandidat lain, sehingga prospek karier semakin terbuka lebar.

Personal branding dapat menjadi modal kesuksesan dalam berkarir di dunia bisnis online maupun bisnis offline denga membantu audiens, konsumen atau klien mengenal dan mengetahui kualitas diri kita sehingga terbangun kepercayaan. Atas alasan itulah memahami konsep personal branding menjadi hal penting sebagai cara untuk meningkatkan 'nilai jual' seseorang. Melalui personal branding, dapat disatukan hal-hal utama pada individu yang melibatkan skill, kepribadian, dan karakter yang dibungkus sebagai identitas yang kuat dibanding identitas diri orang lainnya.

Personal branding adalah investasi jangka panjang yang dapat menjadi magnet kesuksesan kita. Dengan mengenali diri sendiri, membuat konten yang relevan, memanfaatkan media sosial, menjaga konsistensi, dan membangun jaringan, kita dapat menciptakan personal branding yang kuat dan positif. Ingatlah bahwa personal branding bukan tentang menjadi seseorang yang tidak kita inginkan, tetapi tentang menunjukkan diri kita yang terbaik kepada dunia. Dengan personal branding yang tepat, kesuksesan bukan lagi impian, melainkan kenyataan yang bisa kita raih.

Masih ragu membangun personal branding? Ingat, your unique story matters. Start small, be consistent, and let your passion shine. Kamu bisa dan dunia perlu melihatnya. You are capable of amazing things!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun