Indonesia selama hampir dua tahun telah terdampak pandemic Covid-19. Â Pandemi yang terjadi ini tentu saja berimbas di segala bidang kehidupan, baik pada bidang perekonomian maupun di bidang pendidikan. Dampak yang paling dirasakan semua lapisan masyarakat ialah dampak perekonomian. Hal ini dikarenakan meningkatnya angka pengangguran akibat pembatasan pekerja, perusahaan yang terpaksa gulung tikar akibat penurunan penjualan, serta keterbatasan para pelaku usaha dalam proses penjualan. Oleh sebab itu, pandemic yang tak kunjung selesai ini sangat meresahkan seluruh warga Indonesia, kerena perekonomian merupakan elemen terpentig dalam menopang kehidupan.
Berbagai upaya pemerintah dalam menangani penyebaran virus corona telah dilakukan mulai dari penerapan protocol kesehatan maupun vaksinasi, namun hal ini belum mampu seutuhnya menekan penyebaran virus corona, sehingga diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau disebut PPKM. Pembatasan yang diberlakukan ini membuat segala kegiatan masyarakat dalam perekonomian sangat terbatas, khususnya masyarakat yang memiliki usaha di tempat umum. Hal ini membuat penjualan tidak maksimal, bahkan memungkinkan terjadinya kerugian. Melihat kondisi tersebut, para pelaku usaha harus dapat memutar otak agar usahanya tetap berjalan dengan baik. Pelaku usaha harus mengembangkan inovasi-inovasi atau trobosan baru guna menarik konsumen dan meningkatkan angka penjualan.
Adelia (22) mahasiswa asal Universitas Jember saat ini sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada salah satu desa di Kabupaten Situbondo yakni di Desa Trigonco. Program KKN ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dengan memberikan bantuan-bantuan berupa pemahaman/wawasan melalui sosialisasi maupun juga bantuan waktu dan tenaga.Â
KKN yang sedang Adelia jalani mengusung program Back to Village atau kembali ke kampung halaman masing-masing yang dilaksanakan secara mandiri di daerah asal mahasiswa. Menurutnya hal ini dilakukan Universitas Jember guna menekan penyebaran Covid-19 dengan menghindari kerumunan, dan tetap menjaga protocol kesehatan. KKN Back to Village ini memiliki beberapa tema yang dapaat dipilih, salah satunya yaitu "Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19". Tema ini menjadi pilihan Adelia karena melihat kondisi desanya yang berpotensi dalam wirausaha namun sedang terdampak Covid-19.
Berdasarkan permasalahan tersebut Adelia melakukan kegiatan KKN bersama sasaran yang merupakan salah seorang penjual jamu tradisional di Desa Trigonco. Alasannya memilih sasaran tersebut yakni melihat permasalahan yang dihadapi UMKM Jamu Tradisional di desanya yang kurang dikenal masyarakat dan pemasaran yang belum merata.Â
Produk jamu tradisional di desanya kurang diminati masyarakat luas, padahal di era pandemic seperti ini jamu seharusnya baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh dari berbagai penyakit. Namun kebanyakan masyarakat lebih memilih membeli minuman kesehatan dalam kemasan yang dijual di minimarket. Hal ini mendorong Adelia memberikan berbagai inovasi produk kepada sasaran untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Berdasarkan permasalahan tersebut Adelia telah melakukan inovasi-inovasi untuk produk jamu tradisional milik sasaran. Inovasi yang telah ia lakukan yaitu dengan memperbarui kemasan produk. Kemasan produk yang awalnya hanya botol biasa bekas air mineral saat ini telah diperbarui menjadi botol unik. Menurutnya hal ini dilakukan agar tampilan produk terlihat enak dipandang atau saat ini dikenal dengan istilah "aesthetic".Â
Dengan begitu masyarakat akan lebih tertarik untuk mencoba produk jamu yang telah dibuat, khususnya para anak muda yang kebanyakan anti minum jamu pasti semakin penasaran untuk mencobanya. Tidak hanya itu rupanya Adelia juga memberikan inovasi lain yang tak kalah penting yakni stiker produk yang berisi merek dan logo produk.Â
Adelia memberikan sosialisasi pentingnya branding (merek) produk kepada sasaran dan juga memberikan pelatihan desain pembuatan logo. Upaya ini dilakukan agar produk memiliki identitas supaya lebih dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu merek juga memberikan citra atau kepercayaan masyarakat akan produk yang telah dibuat. Kedua inovasi tersebut tampaknya memperoleh tanggapan baik dari sasaran. Adelia bersama sasaran telah bekerjasama selama kurang lebih 3 minggu mengembangmbangkan usaha jamu tradisional yang dibuat.
Jamu yang telah dibuat diberikan merek yaitu "Noeng Djamoe" dengan satu variasi rasa yakni jamu kunci sirih. Jamu kunci sirih ini memiliki banyak manfaat khususnya untuk wanita. Manfaat utama jamu ini yaitu menghilangkan bau badan, mencegah keputihan maupun nyeri haid, merapatkan vagina, serta masih banyak lagi. Sasaran kini lebih percaya diri akan produknya hingga ia berencana menambah varian rasa baru yaitu jamu temulawak.