Mohon tunggu...
Adelia Novarin
Adelia Novarin Mohon Tunggu... Editor - Editor

Mencintai Kehidupan Dari Lekukan Pena yang Menghasilkan Cerita dan Cinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merenungkan Hari Perdamaian Internasional 2021, sari Perang sampai Ketimpangan Vaksinasi Covid-19

22 September 2021   11:08 Diperbarui: 22 September 2021   11:19 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: pexels.com

Konflik terus terjadi

Namun, di tengah wabah yang mendunia ini, konflik di beberapa negara tak kunjung usai. Masyarakat dunia tentu masih ingat, pada Mei 2021 konflik antara Palestina dan Israel kembali memanas.

Sengketa dua negara itu telah berlangsung 100 tahun dan terus menerus memakan korban. Berdasarkan data Kantor Koordinasi Kemanusiaan PBB (OCHA UN) sejak 2008-2021, sebanyak 5.739 orang Palestina telah meninggal dunia akibat konflik ini. 

Jumlah itu mencapai 95% dari total korban jiwa di kedua negara. Sebanyak 21,8% korban jiwa di Palestina merupakan anak-anak berusia kurang dari 18 tahun, yakni 1.011 anak laki-laki dan 244 anak perempuan. 

Laki-laki dewasa yang menjadi korban meninggal dunia di Palestina mencapai 3.783 orang atau 65,7%. Sedangkan, perempuan yang menjadi korban jiwa di Palestina mencapai 565 orang atau 9,8%. 

Lebih dari itu, tingkat perdamaian di beberapa negara dunia pun masih sangat rendah. Indeks Perdamaian Dunia atau Global Peace Index (GPI) 2021 memperlihatkan, sejumlah negara mempunyai rapor merah dalam pencapaian perdamaian di kawasannya.

Laporan yang dirilis oleh Institute for Economic and Peace tersebut menempatkan Afganistan sebagai negara paling buncit dalam Indeks Perdamaian Dunia. Negara yang kini telah dikuasai kelompok Taliban itu telah masuk dalam 3 besar negara dengan tingkat perdamaian terendah sejak 2010.

Adapun sejumlah negara lain di kawasan Timur Tengah dan Afrika menempati 5 besar terbawah peringkat GPI 2021, yakni secara berurutan Yaman, Suriah, Sudan Selatan, dan Irak. Kecuali Yaman, empat negara lainnya telah jadi langganan 5 besar negara dengan tingkat perdamaian terendah GPI setidaknya sejak 2015. 

Konflik tersebut pun memperlambat penanganan wabah bagi para penduduknya. Akses kesehatan serta vaksinasi sangat minim. Bahkan, fasilitas dan tenaga kesehatan tak mencukupi untuk menangani pasien.

Ketimpangan antar-negara

Pada peringatan Hari Perdamaian Dunia ini juga, PPB menggaungkan semangat persatuan untuk menghadapi musuh bersama umat manusia ini, yakni virus Covid-19. Untuk bisa pulih dari kehancuran akibat pandemi, menurut PBB, semua bangsa harus saling berdamai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun