Mohon tunggu...
adeliaharahap
adeliaharahap Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

memasak/ceria/sejarah

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengenal Budaya Riau Melalui Kunjungan ke Museum Sang Nila Utama

29 Desember 2024   00:05 Diperbarui: 28 Desember 2024   23:38 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Museum Sang Nila Utama

Museum Sang Nila Utama terletak di jalan jendreal Sudirman No. 194, Tengkareng Tengah, Pekanbaru, Riau. Museum Sang Nila Utama merupakan sebuah museum daerah yang berlokasi di Pekanbaru, Riau. Museum ini mengumpulkan dan menyimpan warisan-warisan yang berhubungan dengan budaya Melayu Riau seperti pakaian adat pernikahan, permainan tradisional, alat musik, artefak dan lainnya. Bangunan Museum Sang Nila Utama masih mempertahankan  gaya banagunan  khas melayau.

Museum ini juga menyimpan benda-benda bersejarah dari kerajaan Sriwijaya, seperti kapak batu, akordeon, fosil manusia purba, prasasti Talang Tuwo, dan miniatur Candi Muara Takus.

museum sang nila utama didirikan pad tahun 1991  dan diresmikan pada tanggal 9 Juli 1994 oleh Direktur Jendral kebudayaan. Museum Sang Nila Utama adalah museum dengan banyak koleksi bersejarah dari kehidupan masa lampau. Bahkan gambaran tentang kehidupan masyarakat Melayu juga dapat dilihat di museum tersebut. Musieum Sang Nila Utama berdiri kokoh layaknya rumah adat Melayu. Museum berbentuk panggung dengan ornamen khas Melayu terlihat jelas bagaimana kehidupan masyarakat Melayu baik di pesisir atau daratan.

Museum yang kita kenal sekarang ini pada awal berdirinya dikenal dengan nama Museum Negeri Provinsi Riau. Latar belakang pendirian Museum ini merupakan salah satu usaha pemerintah pusat di bidang Kebudayaan, dengan kebijakan saat itu agar di setiap Provinsi mendirikan Museum Negeri.

Museum sang nila utama ini pada awal berdirinya dikenal dengan nama Museum Negri Provinsi Riau. Museum sang nila utama ini juga menjadi tempat wahana wisata edukasi, mulai dari anak TK sampai Mahasiswa juga bisa benda bersejarahnya juga dapat menjadikan daya tarik utama di Museum Sang Nila Utama ini.

Kesan pertama yang saya dapatkan, Museum Sang Nila Utama mempunyai gedung yang estetik. Gedungnya khas seperti rumah adat suku Melayu. bangunannya bercat kuning. Warna khas Riau yang memiliki julukan "Bumi Lancang Kuning".
Sepi. Itu adalah kesan yang saya dapatkan berikutnya. Atau mungkin karena masih terlalu pagi. Saat saya sudah memasuki ruangan museum, barulah saya menemukan petugas museum ini. Untuk masuk ke dalam museum ada tiket seharga Rp 3.500,00.

 Museum sang nila utama terdiri dari dua lantai, lantai pertama terdapat koleksi berupa pajangan sumber daya riau yang terkenal, yaitu replika Candi Muara Takus dan ada juga penemuan arkeologi berupa batu siput yang diperkirakan umurnya sudah lebih dari jutaan tahu dan berat batu siput ini mencapai 1 ton. Koleksin lain berupa replika  perahu khas Riau, replika rumah adat yang terbuat dari kayu, pakain pengantin di Riau yang berbeda dari setiap kabupaten,ada juga pelaminan yang menjadi salah satu koleksi, dan ada juga batik masyarakat zaman dahulu membatik masih secara manual hingga sekarang sudah modern, kreativitas orang zaman dahulu sangat tinggi.

Lantai kedua terdapat foto para tokoh-tokoh budayawan riau, dan ada beberapa foto gubernur Riau dari tahun 1953-2024. Koleksi lainnya berupa guci dari cina sekitar abad 15 dan ditemukan di dasar laut, dan ada jug wayang-wayang  dan topeng dari jawa yang eksotis dan penuh dengan cerita.

Saya menelusuri bagian bawah Museum Sang Nila Utama. Saya melihat banyak rak kaca. Rak-rak ini menyimpan sejumlah barang, yang berusaha mendokumentasikan adat budaya yang dimiliki suku Melayu. Khususnya suku Melayu yang ada di wilayah Riau. Saya sungguh kagum dengan aneka baju adat yang terpampang di sini. Baju-baju adat ini mereprentasikan setiap kabupaten dan kota yang terdapat di Riau. Bahkan juga masih ada baju adat dari daerah Kepulauan Riau, yang saat ini telah berdiri sebagai provinsi tersendiri.

Wah, sungguh kaya suku Melayu. Saya benar-benar terpukau dengan aneka baju adat, yang mana setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Di tengah lantai bawah museum, terdapat koleksi yang menunjukkan panggung pelaminan suku Melayu. Ada juga berbagai replika rumah adat yang ada di wilayah Riau. Sama seperti baju adatnya. Rumahnya pun mempunyai ciri khas yang berbeda di setiap daerah atau kabupaten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun