Kesehatan gigi sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, banyak mitos tentang perawatan gigi tersebar luas dan seringkali membuat orang bingung. Artikel ini akan membahas beberapa mitos umum tentang perawatan gigi serta kebenaran berdasarkan panduan para ahli.
1. Mitos: Menyikat gigi lebih kuat lebih baik
Fakta: Menyikat gigi dengan terlalu kuat dapat merusak enamel gigi dan melukai gusi. Teknik yang baik untuk menyikat gigi adalah dengan menggunakan sikat gigi berbulu lembut dengan gerakan melingkar. Selain tidak efektif, menyikat terlalu keras dapat memperburuk kondisi gigi dan gusi.
2. Mitos: Gula adalah satu-satunya penyebab gigi berlubang
Fakta: Meskipun gula berperan dalam pembentukan gigi berlubang, kebersihan mulut secara keseluruhan lebih penting. Setelah bakteri dalam mulut mengubah gula menjadi asam, ini merusak enamel gigi. Makanan lain, seperti roti putih atau keripik, juga dapat menyebabkan gigi berlubang jika tidak dibersihkan segera.
3. Mitos: Jika Anda tidak menggunakan flossing saat menyikat gigi, itu tidak masalah.
Fakta : Sikat gigi hanya membersihkan permukaan gigi, tetapi flossing membersihkan sela-sela gigi yang sikat gigi tidak dapat mencapai. Sangat penting untuk flossing setiap hari untuk mencegah plak dan karang gigi tumbuh di area tersebut.
4. Mitos: Anda tidak perlu mengunjungi Dokter Gigi jika Anda tidak merasa sakit
Fakta: Banyak masalah gigi dan mulut, seperti penyakit gusi atau karies, tidak menimbulkan gejala hingga kondisi menjadi lebih parah. Kunjungan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali sangat penting untuk menemukan masalah sejak dini dan menghindari masalah yang lebih serius.
5. Mitos: Baking soda dan arang aman untuk memutihkan gigi
Fakta : Memang, sifat abrasif baking soda dan arang dapat menghilangkan noda pada gigi. Namun, jika digunakan terlalu banyak, itu dapat merusak enamel gigi dan membuat gigi lebih sensitif. Untuk mendapatkan hasil yang aman, gunakan produk pemutih gigi yang disarankan dokter gigi Anda.
Tips Merawat Gigi dengan Benar
1. Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
2. Menggunakan benang gigi (flossing) setidaknya sekali sehari.
3. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis atau asam.
4. Minum air putih setelah makan untuk membantu membersihkan sisa makanan.
5. Mengunjungi dokter gigi secara rutin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H