Mohon tunggu...
Adelia Febrianti
Adelia Febrianti Mohon Tunggu... Penulis - SMAN 1 PADALARANG

Tomorrow never knows

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Generasi Candu

2 Februari 2020   13:51 Diperbarui: 2 Februari 2020   13:59 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

CANDU. Mungkin kata tersebut tepat untuk menggambarkan bagaimana masyarakat Indonesia saat ini. Dimana semua orang hanya menunduk dengan menatap layar ponselnya, mulai dari anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. Tidak jarang ditemui orang orang yang berjalan tetapi tetap memandangi layar ponselnya.

Smartphone merupakan alat yang dapat mempermudah kita dalam melakukan segala sesuatunya. Semua yang kita inginkan bisa didapatkan dengan mudah melalui suatu alat yang bernama smartphone ini, hanya dengan menekan aplikasi tertentu apa yang kita inginkan akan segera terwujud. 

Jika kita ingin bepergian dan tidak ingin merasa lelah untuk berjalan atau menaiki angkutan umum kita hanya perlu memesannya melalui smartphone dan menunggu jemputan datang. 

Jika kita lapar dan terlalu malas untuk pergi keluar, kita pun dapat memesannya melalui aplikasi yang ada di smartphone kita. 

Memang itu semua mempermudah kita, apalagi untuk berkomunikasi dengan sanak saudara yang jauh dengan kita. Tetapi, apakah terpikirkan bahwa kecanduan  berakibat buruk bagi kehidupan sosial kita?

Di era sekarang ini sepertinya smartphone merupakan barang yang sangat penting bagi sebagian banyak masyarakat, setiap orang pasti memegang atau membawa smartphone kemana pun ia pergi bahkan ke kamar mandi sekalipun. 

Ketika sedang berkumpul dengan teman ataupun keluarga, kebanyakan dari mereka hanya asik melihat kehidupan orang lain melalui medsos tanpa sadar bahwa ada kehidupan pula di sekitarnya. Mereka menjadi tidak peduli dengan apa yang terjadi disekitarnya. Dampak terhadap kehidupan sosial dari adanya smartphone yaitu membuat masyarakat menjadi lebih individualisme, asik dengan dunianya sendiri.

Banyaknya pengguna smartphone khususnya media sosial tidak diimbangi dengan berkembangnya kemampuan berpikir, tidak sedikit dari mereka yang termakan berita berita hoax dan akhirnya terpancing untuk mengomentari yang jatuhnya seperti menghujat.

Diharapkan kepada semua yang membaca tulisan ini agar lebih bijak dalam menggunakan smartphone. Gunakanlah dengan baik dan perhatikanlah lingkungan sekitar jangan menjadi generasi yang anti sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun