Mohon tunggu...
Adelia Fitri
Adelia Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keunggulan dan Kekurangan dari Penerapan Sistem PPDB Zonasi dalam Meningkatkan Penyetaraan Pendidikan di Indonesia

10 Mei 2024   01:09 Diperbarui: 10 Mei 2024   01:33 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penerapan kebijakan zonasi pendidikan adalah langkah baru dalam mewujudkan upaya pemerintah untuk meratakan akses dan meningkatkan mutu pendidikan. Zonasi mengacu pada pembagian atau pengelompokan suatu wilayah menjadi beberapa bagian yang sesuai dengan tujuan dan fungsi pengelolaannya. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang berbasis zonasi adalah salah satu kebijakan yang tepat untuk meratakan akses dan meningkatkan mutu pendidikan karena prinsipnya adalah mendekatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat dan menyamakan mutu pendidikan.

Salah satu dasar hukum yang mengatur zonasi dalam pendidikan adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 13 ayat (1) menegaskan bahwa Pemerintah pusat dan daerah wajib mengorganisir pendidikan dasar dan menengah, sementara pasal 13 ayat (2) mengamanatkan bahwa pemerataan pendidikan di daerah harus diterapkan dengan prinsip keadilan dan pemerataan. Prinsip ini diwujudkan melalui berbagai metode, salah satunya adalah implementasi sistem zonasi dalam PPDB.

Dalam praktiknya, sistem zonasi PPDB memiliki keunggulan dan kekurangan. Tujuan utama dari sistem zonasi ini adalah untuk pemerataan kualitas pendidikan serta menghillangkan lebel sekolah favorit dan tidak favorit. Adanaya ketimpangan ini membuat sekolah yang terlebel tidak favorit menjadi dirugikan, karena banyak anak yang ingin melanjutkan sekolah ke sekolah yang berlebel favorit. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan sistem zonasi, agar pendidikan di Indonesia bisa merata.

Menurut saya, keunggulan dari penerapan sistem zonasi dalam PPDB adalah tidak adanya kekhawatiran untuk menempuh sekolah daengan jarak jauh karena terbatasnya transportasi, dengan adanaya sistem ini orang tua bisa dengan mudah mengontrol anaknya karena jarak antara rumah dan sekolah itu berdekatan dan Kedekatan jarak antara rumah dan sekolah dapat membuat orang tua lebih leluasa dan mudah dalam berkomunikasi dengan pihak sekolah secara langsung mengenai capaian pembelajaran anak-anak mereka.

Selain itu penerapan sistem zonasi membantu meningkatkan perkembangan beberapa sekolah di daerah karena mereka menerima siswa dengan beragam kualitas. Hal ini mendorong guru untuk lebih termotivasi dalam meningkatkan kemampuan mereka. Sekolah-sekolah yang sebelumnya dianggap sebagai sekolah nonfavorit, sekarang memiliki kesempatan yang sama untuk menerima siswa dengan nilai di atas rata-rata. Dengan masuknya siswa yang lebih berkualitas, sekolah dapat memanfaatkan potensi tersebut untuk mencapai prestasi yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan atau mengubah reputasi sekolah tersebut.

Namun, menurut pandangan saya, masih ada kekurangan dari penerapan sistem zonasi, yaitu kurangnya minat belajar anak dan mengurangi sistem kompetisi yang ada pada anak, karena anak-anak merasa bahwa mereka tidak perlu bersaing untuk mendapatkan nilai yang tinggi agar diterima di sekolah. Mereka akan cenderung berpikir bahwa prestasi yang tinggi tidak lagi penting. Keuntungannya adalah, anak-anak akan yakin bahwa mereka akan diterima di sekolah terdekat, tanpa memperhatikan kondisi sekolah tersebut. Solusi untuk masalah ini yaitu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan minat belajar anak-anak. Ini dapat dilakukan dengan mengembangkan kurikulum yang menarik dan relevan dengan kebutuhan mereka, menyediakan fasilitas pembelajaran yang interaktif dan menarik, serta mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang memperkaya pengalaman belajar mereka.

Kekurangan yang lain yaitu terdapat ketidaksetraan sarana dan prasarana pendukung diberbagai wilayah. Sekolah diperdesaan cenderung mengalami kesulitam terkait infrastruktur seperti keterbatasan internet, kurangnya laboratorium yang memadai, kondisi perpustakan yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran dan lain sebagainya. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengalokasikan anggaran khusus untuk pembangunan infrastruktur pendukung di sekolah-sekolah di daerah terpencil.

Dapat disimpulkan bahwa system zonasi yang bertujuan untuk pemerataan kualitas pendidikan serta menghillangkan lebel sekolah favorit dan tidak favorit. Memiliki keunggulan dan juga kekurangan dalam pengimplementasinya. Keunggulan yang didapat yaitu tidak adanya kekhawatiran untuk menempuh sekolah daengan jarak jauh karena terbatasnya transportasi dan juga membantu meningkatkan perkembangan beberapa sekolah di daerah karena mereka menerima siswa dengan beragam kualitas. Lalu kekurangan dari sistem zonasi yaitu kurangnya minat belajar anak dan mengurangi sistem kompetisi yang ada pada anak, karena anak-anak merasa bahwa mereka tidak perlu bersaing untuk mendapatkan nilai yang tinggi agar diterima di sekolah dan terdapat ketidaksetraan sarana dan prasarana pendukung diberbagai wilayah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun