Mohon tunggu...
Adelia FellahPutri
Adelia FellahPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jejak ke Negeri Seberang

3 Desember 2024   23:15 Diperbarui: 3 Desember 2024   23:26 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Amir memandangi hamparan sawah yang hijau di desanya dengan hati yang penuh harapan. Ia tahu, hidupnya di desa kecil ini sederhana dan damai, tetapi mimpi besarnya memanggilnya untuk pergi. Sejak kecil, ia selalu terpesona oleh cerita para tetua tentang pedagang-pedagang besar yang berlayar ke negeri-negeri jauh, membawa pulang ilmu, dan mengubah kehidupan banyak orang.  

"Ilmu itu seperti ladang, Nak," kata ayahnya suatu sore di beranda rumah mereka. "Semakin kau tanam, semakin banyak yang bisa kau panen. Tapi ingat, ladang itu harus kau cari, karena di sini tanahnya belum cukup subur untuk mimpimu."  

Kata-kata itu melekat di hati Amir. Maka, pada suatu pagi yang cerah, dengan tas kain berisi pakaian, sedikit makanan, dan restu keluarganya, Amir memulai perjalanan panjangnya.  

-Perjalanan yang Melelahkan- 

Langkah-langkah Amir terasa berat saat ia menyusuri jalan berbatu menuju kota besar. Terik matahari membakar kulitnya, tetapi semangat dalam hatinya membuatnya terus melangkah.  

Di tengah perjalanan, ia sampai di sebuah desa lain yang memiliki masjid besar dengan taman rindang. Ia berhenti sejenak untuk beristirahat. Saat itu, seorang ulama tua sedang duduk di serambi, mengamati Amir dengan senyum ramah.  

"Anak muda, kau tampak lelah. Apa yang membawamu ke sini?" tanya sang ulama, memperkenalkan dirinya sebagai Sheikh Hasan.  

Amir menyeka peluhnya, lalu menjawab, "Saya sedang dalam perjalanan mencari ilmu, Tuan. Mereka bilang, untuk menjadi orang yang berhasil, kita harus menuntut ilmu, bahkan jika harus pergi sejauh negeri Cina."  

Sheikh Hasan tertawa kecil. "Ah, nasihat itu sering dikutip orang, meski sebenarnya bukan hadis yang shahih. Namun, semangat yang terkandung di dalamnya benar adanya. Ilmu harus dicari, walau harus menempuh jalan panjang."  

Amir tertegun. "Jadi, itu bukan hadis, Tuan?"  

"Bukan, tetapi maknanya tidak salah. Belajarlah, anak muda. Tapi ingat, ilmu bukan hanya soal seberapa jauh kau mencarinya, tetapi seberapa baik niatmu dan bagaimana kau akan memanfaatkannya."  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun