Mohon tunggu...
Adelia Dwi Putri
Adelia Dwi Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UNS

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tim KKN 30 UNS Optimalkan Potensi Desa Donohudan melalui Inovasi Produk Nugget Sehat dari Sawi Hijau dan Tahu

24 Agustus 2024   15:24 Diperbarui: 24 Agustus 2024   15:44 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Pengolahan Tahu dan Sawi Hijau Menjadi Nugget Sehat Tanpa Pengawet. (Foto: Dok. Pribadi)

Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam bidang pengolahan tahu dengan adanya pabrik tahu yang telah lama berdiri di desa tersebut. Namun, pemanfaatan produk tahu ini masih belum optimal karena sebagian besar produk tahu hanya digunakan untuk konsumsi lokal dan belum dimaksimalkan sebagai produk olahan bernilai tinggi yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi desa.

Sebagai bentuk upaya untuk mengoptimalkan potensi Desa Donohudan, Tim KKN 30 UNS mengadakan pelatihan dengan bekerja sama dengan organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk membuat inovasi produk olahan berupa nugget sehat tanpa pengawet dengan berbahan dasar sawi hijau dan tahu yang dikenal dengan nama NUGITA. Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk menekan konsumsi frozen food yang sering mengandung bahan berbahaya seperti bahan pengawet. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. 

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada Sabtu (27/7/2024) di Balai Desa Donohudan bersama dengan ibu-ibu anggota PKK RW 05 dan 06. Peserta mendapatkan pelatihan mengenai proses pembuatan NUGITA (Nugget Sawi Tahu) mulai dari pemilihan bahan baku yang segar hingga teknik pengolahan yang higienis tanpa menggunakan bahan pengawet. Selain pelatihan teknis, Tim KKN 30 UNS juga mengadakan sosialisasi tentang bahaya terlalu sering mengonsumsi frozen food olahan pabrik yang kerap menjadi pilihan cepat namun kurang sehat bagi keluarga. 

Tak hanya berfokus pada produksi, para peserta juga dibekali keterampilan digital marketing dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok serta platform e-commerce seperti Shopee untuk promosi. Peserta juga dilatih untuk membuat content marketing seperti foto dan video produk, serta pemilihan caption dan hashtag yang menarik dan relevan guna meningkatkan engagement dan penjualan.

Program pengolahan tahu dan sawi hijau ini mendapatkan respons positif dari peserta. Salah satu peserta, Ibu Partini menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan memberikan ide baru bagi dirinya. "Adanya pelatihan ini bisa menjadi ladang usaha baru bagi saya. Saya berencana untuk menjual nugget ini di kantin sekolah" ungkapnya.

Dengan adanya inovasi produk nugget sehat ini diharapkan Desa Donohudan mampu memanfaatkan potensi lokal secara lebih efektif dan menghadirkan produk pangan sehat yang dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Program ini juga menjadi langkah awal untuk mendorong masyarakat desa agar lebih mandiri dalam mengembangkan usaha berbasis inovasi dan teknologi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun