(Kabupaten Semarang 14/08/2022) Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan kepada warga RT01/RW 08, warga membutuhkan solusi untuk menyuburkan tanah, hal ini disebabkan cuaca panas yang membuat tanah tidak subur sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik.
Dikutip dari jurnal "PROGRAM TRANSFORM" oleh Mercy Corps Indonesia, kondisi Kota Semarang yang sudah panas dan berpolusi membuat orang kota berbondong-bondong mencari udara segar di Ungaran. Â Kegiatan transform Kelurahan Genuk yaitu kebutuhan akan peningkatan kapasitas; salah satu bentuk kegiatannya adalah pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga metode Takakura. Ini adalah metode pengkomposan secara aerob, dimana udara merupakan kebutuhan penting dalam proses pertumbuhan mikroorganisme yang menguraikan sampah menjadi kompos. Setelah Keranjang Takakura dibuat, tanah kompos perlu diaduk setiap hari.
Sebelum melakukan pelaksanaan program, saya terlebih dahulu melakukan penelitian bagaimana cara mengkompos menggunakan Keranjang Takakura. Penelitian ini berdasarkan Buku Manual Penggunaan Keranjang Takakura oleh Yaksa Pelestari Bumi Berkelanjutan (YPBB) yang saya pelajari dan pahami.
Program ini diikuti oleh Ibu PKK RW 08 pada tanggal 7 Agustus 2022 dan Ibu Dawis RT 01/RW 08 pada tanggal 14 Agustus 2022.
Manfaat Keranjang Takakura adalah dapat menyuburkan tanah, serta mengurangi sampah organik. Ini juga merupakan salah satu metode sederhana untuk mencegah resiko banjir.
Penulis: Adelia Chessy (Teknik Sipil - Fakultas Teknik)
Dosen Pembimbing : Dr. Naniek Utami Handayani, S. Si, MT
Lokasi : Kelurahan Genuk, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang