Karya AbigailTurtovNapitupulu (Adel)
Aku belajar menanti subuh
Dari tiap ayat-ayat damai yang kulantunkan setiap malam
Sambil memasrahkan diri
Kepada sebuah senyuman terakhir
Dan segala sesuatu yang manis
Sudah kurasakan
Sedari lonceng kehidupan
Membawaku pontang-panting
Menekuni apa saja yang diproduksi dunia
Sedari paling dasar kemudian mengunci di bibir paling rapat
Sekali lagi mengapung kesunyian
Melahirkan banyak perenungan di atas awan
Tentang permainan yang tak bisa kembali
Dari unsur-unsur murni berupa elemen pengikat diri, untuk bernapas
Hari sudah mulai larut
Kemejaku masih saja kusut
Padahal sudah berulangkali diusahakan rapih
Di antara cuaca yang semakin buruk
Ah! Langkah ini kian gontai
Pada titik kegelapan
Yang paling hitam
Magnetik sudah pudar
Eukaliptus
Menarik semua rahasia
Menguning tapi tidak mati
Sebab aku masih menanti batas waktu yang tidak pernah bisa kuterjemahkan
Dengan bahasa paling sakti
Bumi, aku sudah semakin lelah
Di manakah ayah ibuku?
Jakarta, 7 Januari 2020 20:05
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H