Mohon tunggu...
Adelia TriEka
Adelia TriEka Mohon Tunggu... Freelancer - Pengelana

Amuk itu adalah Angkara dungu yang gemar memangsa hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja di Jantungmu

13 Desember 2018   15:29 Diperbarui: 13 Desember 2018   18:02 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenangan tentangmu adalah buram yang teracuhkan

pada meja sajak
kemarin siang.

Dan musim yang di nantikan suara
mulai mengatas-namakan cinta
sekaligus pembajakan
yang usahanya gagal di alokasikan.


Pepatah linglung
pada edisi kesadaran yang sadarnya sudah tak di sadari.

Kapan usia sajak kembali? Sedangkan sore sudah menyapa, berkali kali. Apa harus kukatakan berhenti? Sedang jantungmu mengatakan kita adalah rantai.

Di mana arusnya hanya berputar-putar, kemudian kembali. Inikah cinta? Entahlah! Mata itu sudah tak lagi kutemukan serupa dahulu kala.

Bekasi, 13 Desember 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun