Oleh Azalia Putri Hanasri, Fayza Chairunnisa Permana, dan Maritza Adelia Syawal
Tahukah Anda? Tuberkulosis merupakan penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis telah lama menjadi ancaman bagi kesehatan global dan merupakan penyakit yang menjadi penyebab utama dari akibat agen infeksi tunggal sebelum adanya pandemi COVID-19.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2021, prevalensi penyakit tuberkulosis (TB) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina. Kasus yang terjadi di Indonesia dapat mencapai hingga 824 ribu kasus dengan kematian sebesar 93 ribu per tahun yang dapat setara dengan 11 kematian per jam.Â
Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai dampak, mulai dari dampak fisik, mental, hingga sosial. Secara fisik, penderita akan sering batuk, sesak napas, dada nyeri, berat badan menurun, nafsu makan menurun, dan berkeringat di malam hari yang tentunya akan menyebabkan penderita menjadi lemah.Â
Sementara itu, penderita umumnya secara mental akan merasakan berbagai ketakutan dalam dirinya, seperti ketakutan akan kematian, masa berobat yang lama, efek samping yang timbul akibat pengobatan, kehilangan pekerjaan, kemungkinan menularkan penyakit kepada orang lain, serta takut ditolak dan didiskriminasi oleh orang-orang di sekitarnya.
Eits... tidak sampai situ saja! Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata selama ini kondisi fisik rumah dan kebiasaan penghuninya sangat mempengaruhi risiko seseorang terkena penyakit TB. Sayang sekali, bukan?Â
Padahal, seharusnya rumah merupakan tempat tinggal yang dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para penghuninya. Fakta mengejutkan tersebut telah dibuktikan melalui banyak penelitian berbeda. Beberapa contohnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Singh, Aditama, Musfirah, serta peneliti-peneliti lainnya.Â
Dari penelitian-penelitian tersebut, diketahui bahwa kondisi fisik rumah yang dapat mempengaruhi risiko kejadian TB adalah ventilasi udara, lantai, dinding, atap, serta komponen-komponen fisik rumah lainnya. Sementara itu, kebiasaan penghuni yang sangat berpengaruh pada kejadian TB adalah kebiasaan merokok dari penghuni rumah tersebut.
Nah, kira-kira apa sih yang menyebabkan komponen rumah dan kebiasaan merokok menjadi faktor risiko TB? Berikut penjelasannya!Â
Ventilasi Udara
Ventilasi udara menjadi salah satu penyebab terjadinya penularan TB di rumah. Mengapa hal ini dapat terjadi? Hal ini terjadi akibat kurangnya ventilasi. Kurangnya ventilasi dapat mempengaruhi tingginya kelembaban dan kurangnya keberadaan sinar matahari dalam ruangan yang dapat meningkatkan risiko kamar menjadi tempat berkembangnya bakteri TB.Â