Pada era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkhususnya di bidang ekonomi Islam, mendorong kesadaran lembaga keuangan termasuk Bank Umum Syariah bahwasanya sumber daya tak berwujud dapat memotivasi perusahaan dalam mencapai dan mempertahankan hasil yang maksimal. Salah satu informasi terkuat yang dianggap sebagai sumber terpenting dalam penciptaan value dan keunggulan kompetitif dalam seluruh sektor termasuk didalamnya sektor moneter adalah manajemen modal. Hal tersebut dikarenakan agar lembaga keuangan dapat mempelajari prioritas strategis untuk bertahan dan bersaing dengan para kompetitornya.
Bank Umum Syariah memiliki pengetahuan bisnisnya sendiri untuk menghasilkan profit yang dijadikan sebagai fokus utama dalam mengevaluasi kapabilitas perusahaan. Profit yang dihasilkan oleh Bank Umum Syariah merupakan bagian dari proses value added. Pada umumnya Bank Umum Syariah mengukur nilai usahanya menggunakan rasio profitabilitas yang meliputi Return On Assets (ROA), Return Of Equity (ROE), dan Profit Margin.
Intellectual Capital sendiri terdiri atas tiga rasio yang diantaranya adalah Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU), dan Structural Capital Value Added (STVA).
KNOWLEDGE BASED THEORY
Teori KBT menyatakan bahwa keikutsertaan sumber daya manusia dalam kegiatan operasional perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan value perusahaan. Teori ini merupakan pengembangan dari Resources Based Theory (RBT) yang ditemukan oleh Grant pada tahun 1997 yang memiliki anggapan bahwa sumber daya yang langka dan sulit berasal dari ilmu pengetahuan. Teori ini berhubungan dengan Intellectual Capital yang berkaitan dengan informasi, hak kekayaan intelektual, dan pengalaman yang digunakan untuk memperoleh profit dn kekayaan.Â
VACA mengilustrasikan kemampuan perusahaan yang dalam ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) dalam mengelola sumber modal. Menurut knowledge Based Theory jika efisiensi intellectual CAPITAL seluruhnya terwujud, maka BUS memiliki nilai tambah yang diberikan oleh karakteristik.Â
VALUE ADDED HUMAN CAPITAL
Mengilustrasikan bahwa kontribusi modal manusia setiap unitnya terhadap nilai tambah yang dihasilkan oleh dana pengeluaran untuk human capital yang terdiri dari seluruh pengeluaran untuk tenaga kerja termasuk upah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Firer dan Mitchell Williams pada 2003 menunjukan bahwa human capital berpengaruh terhadap penciptaan profit BUS. Hal ini dikarenakan jika human capital yang dimiliki perusahaan tersebut rendah otomatis kinerja perusahaan juga rendah dan nantinya akan berpengaruh terhadap profit perusahaan.Â
STRUCTURAL CAPITAL VALUE ADDED
Mengilustrasikan modal yang dibutuhkan oleh BUS untuk menyelesaikan proses rutinitas nya untuk mencapai profiyabg maksimal. Sehingga dalam hal ini STVA berpengaruh terhadap penciptaan profit perusahaan.