Mohon tunggu...
Adelia Kusuma Sriandi
Adelia Kusuma Sriandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

S1 Bimbingan Dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Implementasi Kurikulum Merdeka di Kawasan Sekolah Pelosok

6 Juni 2022   01:58 Diperbarui: 8 Juni 2022   11:44 3881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana bagi peserta didik untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar dapat mengembangkan potensi diri pada setiap individu. 

Hal ini dilakukan agar tercipta  kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang berguna bagi dirinya dan pada masyarakat di sekitarnya. 

Sistem pendidikan di daerah perkotaan sangat amat berbeda, jika dibandingkan dengan di daerah pelosok, yang mana sistem pendidikan di perkotaan memberikan sejumlah keuntungan atau kemudahan dalam segi informasi dan teknologi yang sangat cepat, dengan keberadaan internet yang mendunia pada saat ini. 

Sedangkan, di daerah pelosok tidak memiliki keuntungan yang sama seperti itu, bahkan kemungkinan berbanding terbalik dengan apa yang ada di daerah perkotaan. Hal tersebut tidak menjadi pengaruh dalam semangat belajar mereka yang tinggal di daerah pelosok.

Masyarakat yang tinggal di daerah pelosok tetap memiliki komitmen yang kuat untuk mengenyam pendidikan, meskipun mereka masih sering menemui keragaman kendala. Seperti halnya dari segi teknologi, mereka masih sulit untuk mendapatkan informasi tentang peristiwa - peristiwa di dunia ini. Tetapi, mereka selalu berusaha di tengah keterbatasan yang mereka alami, hal ini bertujuan agar mereka dapat memperbaiki kualitas pendidikan di daerah tersebut. 

Berbicara tentang pendidikan, tentunya sangat berkaitan erat dengan kurikulum yang menjadi bahan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan melalui proses pembelajaran. Dalam hal ini, adanya mekanisme yang menimbulkan gagasan untuk menggunakan  sistem  kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka. 

Melalui penerapan kurikulum baru tersebut menimbulkan  problematika dan menjadi tantangan berat, terkhusus bagi sekolah - sekolah di daerah pelosok. Mengapa demikian? dalam implementasi kurikulum merdeka, terutama di daerah pelosok fokus utamanya yaitu bertumpu pada kualitas pembelajaran yang diperoleh peserta didik. Sedangkan, kualitas pembelajaran yang baik juga harus berpedoman pada kurikulum yang sudah ditentukan.

Implementasi kurikulum merdeka ini, masih belum dapat berjalan secara mulus di daerah pelosok. Karena dalam proses implementasinya sangat memerlukan bantuan media pembelajaran berupa internet dan teknologi canggih yang dapat mendukung sarana dan prasarana dalam pembelajaran. 

Meskipun mendapat antusiasme yang tinggi dari berbagai satuan pendidikan tetapi, implementasi kurikulum ini dianggap cukup menantang dan membutuhkan waktu penyesuaian yang lumayan lama terkhusus di daerah pelosok. 

Terlebih lagi di kawasan tersebut masih minimnya akses penunjang untuk mengakses internet, sehingga dirasa cukup sulit untuk menggunakan berbagai teknologi yang memerlukan akses internet, hal ini berakibat kepada tidak selalu adanya signal yang stabil, sehingga penggunaan teknologi canggih dalam proses pembelajaran masih minim digunakan.

Melalui implementasi kurikulum merdeka ini, tenaga pendidik dituntut untuk lebih aktif, inovatif, kreatif, dan produktif agar menghasilkan peserta didik yang mandiri, aktif, kreatif, dan berani untuk bertanya serta mengemukakan pendapat. Kebijakan kurikulum merdeka memberikan peluang pembelajaran secara inventif, dengan menyesuaikan kebutuhan peserta didik yang belum tersedia, menyiapkan peserta didik agar dapat sesuai dengan kebutuhan zaman, mengimbangi perubahan kemasyarakatan, kebiasaan (budaya), dan kemajuan teknologi yang besar.

Tenaga pendidik wajib untuk menyusun, melaksanakan, dan menilai proses pembelajarannya untuk mendorong peserta didik menguasai berbagai bidang ilmu, guna memasuki sekolah tingkat diatasnya. Tenaga pendidik di daerah pelosok juga dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan teknologi yang memiliki kesinambungan dengan proses pembelajaran tanpa mengurangi hakikat pendidikan. 

Peserta didik juga diminta harus tetap aktif dan mandiri disaat proses belajar mengajar berlangsung. Untuk mewujudkan hal tersebut, membutuhkan proses yang tidak mudah, terlebih lagi jika penerapan hal tersebut dilakukan di pelosok daerah.

Banyak hal yang perlu di perhatikan, Hal pertama yang harus diperhatikan yaitu perubahan pola fikir masyarakat di pelosok daerah terkait dengan pentingnya pendidikan dan perubahan zaman terkait dengan adanya penggunaan teknologi yang semakin pesat. Jika masyarakat pelosok daerah sudah mulai memahami terkait dengan beberapa hal tersebut, maka lebih memudahkan untuk melakukan penyesuaian dengan perubahan yang ada. 

Kemudian dalam hal lain yang harus dibenahi yaitu faktor lain yang berasal dari kualitas dan jumlah tenaga pendidik yang masih kurang di suatu pelosok daerah. Hal ini berbanding terbalik dengan kualitas dan jumlah tenaga pendidik yang ada di daerah perkotaan.

Berdasarkan hal tesebut, harus menjadi perhatian pusat perhatian pemerintah mengenai kesetaraan jumlah dan kualitas tenaga pendidik diseluruh daerah. Pemerintah diharapkan memberikan respon dengan memberikan pelatihan diseluruh daerah, Seperti contoh halnya, Kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran ) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kurikulum, mengembangkan silabus pembelajaran, serta mengembangkan pemahaman tentang pendidikan berbasis luas. 

Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan pemerataan kualitas tenaga pendidik di setiap daerah, karena tenaga pendidik merupakan komponen vital dalam hal memperbaiki kualitas pendidikan bangsa ini, jika persoalan kualitas tenaga pendidik sudah dapat diatasi, maka penyesuaian terkait kurikulum merdeka pun dapat dengan mudah diimplementasikan melalui proses pembelajaran pada peserta didik di berbagai sekolah.

Tidak hanya sampai disitu saja, masih terdapat persoalan yang harus dijadikan perhatian, berkaitan dengan permasalahan kesejahteraan tenaga pendidik. Adanya suatu perbedaan sangat signifikan yang terdapat pada gaji tenaga pendidik di daerah pelosok jika dibandingkan dengan tenaga pendidik yang ada di daerah perkotaan. Kesejahteraan tenaga pendidik di pelosok daerah cenderung jauh lebih rendah dibandingkan dengan tenaga pendidik yang ada di kota. 

Hal ini berimbas terhadap kurang berminatnya tenaga pendidik yang terjun langsung ke pelosok daerah untuk mengajar, sehingga banyak tenaga pendidik yang lebih memilih bekerja di kota dibandingkan harus mengajar di pelosok daerah. Alhasil kualitas tenaga pendidik di kota cenderung lebih baik dibandingkan dengan tenaga pendidik di daerah pelosok.

Selain masalah kesejahteraan tenaga pendidik yang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, yaitu ketimpangan dalam hal bantuan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas yang mencakup sarana dan prasarana pendidikan penunjang proses kegiatan pembelajaran. 

 Maka, tidak heran apabila implementasi kurikulum merdeka belajar di sekolah yang berada di pelosok daerah masih belum optimal dibandingkan dengan pengimplementasian yang sudah dilakukan di daerah kawasan sekolah perkotaan. 

Karena kurangnya perhatian pemerintah terkait kesetaraan dalam hal fasilitas pendidikan, seperti halnya gedung sekolah yang aman dan nyaman serta beberapa fasilitas lainnya yang masih minim didapati terkhusus di daerah pelosok tersebut.

Hal ini yang masih menjadi persoalan yang harus diperhatikan lebih lanjut oleh pemerintah adalah pemerataan kualitas penunjang pendidikan yang harus dibenahi terlebih dahulu, sehingga tidak terlalu terdapat kesenjangan atau ketidaksetaraan terhadap sarana dan prasarana. 

Jika persoalan tersebut sudah dapat teratasi dengan baik, maka setiap sekolah baik itu sekolah di daerah perkotaan maupun di daerah pelosok, mereka dapat menerapkan kurikulum merdeka ini dalam kegiatan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan oleh Kemdikbud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun