Mohon tunggu...
adel arif
adel arif Mohon Tunggu...

mahasiswa univ.Brawijaya Malang

Selanjutnya

Tutup

Money

Ramadhan: Antara Inflasi Tinggi dan Limpahan Berkah

8 Juli 2013   19:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:50 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Ramadhan, bagi umat muslim seluruh dunia merupakan bulan yang paling ditunggu - tunggu. Dalam kesempatan itu, umat muslim wajib menjalankan puasa selama sebulan penuh (29 atau 30 hari) sebagai anak tangga yang harus ditapaki dalam perjuangan meraih kemenangan dan juga di dalamnya, Tuhan "mengobral" ampunan kepada hambanya yang mau bertobat.

Di bulan ini, umat Islam - yang telah memenuhi syarat berpuasa, wajib menahan makan, minum dan "ML' dari terbitnya matahari hingga tenggelamnya matahari. Praktis, (seharusnya) konsumsi bahan pangan pada bulan Ramadhan mengalami penurunan signifikan sehingga harga bahan pangan mengalami penurunan pula.

Namun, keadaan di lapangan justru berbicara lain. Kalau kita amati harga kebutuhan pokok seperti beras, cabe. telur ayam, daging sapi, bawang merah dan putih dan tomat terus meroket sejak menjelang bulan Ramadhan hingga lebaran. Harga cabe rawit yang awalnya cuma 27.500 menyodok ke angka 60.000. Harga kebutuhan pokok lainnya ikut naik. Harga bawang merah naik dua kali lipat dari Rp 20 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Harga telur naik dari Rp 15 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram.

Kenaikan harga kebutuhan pokok selain dipicu kenaikan harga BBM pada Juni lalu juga dipicu adanya anomali berupa lonjakan permintaan kebutuhan pokok di bulan Ramadhan - di saat umat Muslim harusnya mengurangi konsumsi, dibanding bulan-bulan di luar Ramadhan. Bank Indonesia (BI) pun memperkirakan inflasi Juli 2013 akan bisa mencapai 2,38 persen.

Seperti Ramadhan sebelumnya, meskipun menahan lapar dan dahaga hampir seharian, justru terjadi perubahan pola konsumsi pangan di berbagai lapisan masyarakat. Misalnya, yang biasanya makan nasi dengan lauk tahu tempe, ketika buka puasa berubah menjadi nasi dengan ayam goreng. Kebanyakan orang menyebut hal ini sebagai "balas dendam". Setelah seharian menahan, tidak afdhol rupanya kalau tidak makan enak. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab kenaikan harga kebutuhan pokok.

Tren saling mengasihi sesama juga merebak di bulan suci ini. Mumpung bulan Ramadhan dimana pahala dilipatgandakan, maka banyak umat muslim berlomba - lomba membuat semacam bakti sosial berupa buka atau sahur bersama anak yatim dan Fakir Miskin dengan menu yang tak pernah mereka rasakan dan mereka anggap mewah. Tren seperti ini membuat peningkatan permintaan bahan pangan sehingga harga bisa mengalami kenaikan.

Meningkatnya Inflasi sebenarnya diresahkan banyak kalangan termasuk konsumen. Namun di balik inflasi di Bulan Ramadhan (yang kebetulan jatuh pada Juli) yang disumbang oleh kenaikanharga  BBM dan kenaikan harga - harga kebutuhan pokok, terselip suatu kemanfaatan yang begitu besar di bulan Ramadhan. Tren saling memberi dan mengasihi kepada yang membutuhkan dengan buka atau sahur bersama adalah suatu langkah positif upaya pemerataan kesejahteraan. Apalagi dalam Islam, pada bulan Ramadhan umat Muslim yang mampu diwajibkan membayar zakat fitrah senilai 2,6 kg makanan pokok (baca : beras) dan disalurkan kepada 8 gol0ngan penerima terutama fakir dan miskin. Zakat Fitrah ini merupakan transfer pendapatan dari kaya kepada miskin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun